DKI Jakarta Dorong Bank DKI untuk Go Public dalam Setahun

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaruh harapan besar pada jajaran direksi baru Bank DKI untuk segera merealisasikan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana kepada publik. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan target agar Bank DKI dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu 5 bulan hingga 1 tahun mendatang. Hal ini diungkapkan saat ditemui di Gelanggang Remaja Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Jumat, 2 Mei 2025.

Pramono menekankan pentingnya profesionalisme dalam pengelolaan Bank DKI, terutama dalam mempersiapkan segala persyaratan dan proses yang diperlukan untuk IPO. Ia meyakini bahwa Bank DKI memiliki prospek cerah, yang didukung oleh kemampuan perseroan dalam memberikan dividen dengan rasio pembayaran (dividen payout ratio) sebesar 32% dari laba yang diperoleh. Dengan kinerja keuangan yang solid, Pramono optimis bahwa Bank DKI telah memenuhi syarat untuk menjadi perusahaan publik.

"Mudah-mudahan dalam waktu 5, 6 atau paling lama 1 tahun Bank DKI sudah bisa IPO. Dan itu sangat memenuhi syarat," tegas Pramono.

Selain itu, Pramono juga menyoroti pentingnya komposisi pengurus Bank DKI yang kompeten dan profesional. Ia berharap para profesional yang menduduki posisi strategis di Bank DKI dapat membawa angin segar dan meningkatkan kinerja perusahaan. Setelah melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah diputuskan susunan pengurus yang baru.

"Bahkan komisaris utamanya pun saya minta betul-betul dari profesional," ungkapnya. Saat ini Pramono baru mengenali Direktur Utama Bank DKI, dan berharap seluruh jajaran komisaris diisi oleh individu yang memiliki kompetensi dan pengalaman mumpuni di bidangnya.