Kepastian Hukum Jadi Sorotan, Pengusaha Tambang Hindari Perubahan Regulasi yang Mendadak
Kepastian Hukum Jadi Sorotan, Pengusaha Tambang Hindari Perubahan Regulasi yang Mendadak
Jakarta - Kalangan pengusaha pertambangan menyoroti pentingnya kepastian hukum dalam menjalankan bisnis mereka. Perubahan regulasi yang terjadi secara tiba-tiba dinilai dapat mengganggu stabilitas ekonomi proyek dan meningkatkan risiko investasi.
Muhammad Toha, Ketua Bidang Kajian Mineral Strategis, Mineral Kritis & Hilirisasi Mineral Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), dalam sebuah diskusi di Jakarta, menekankan bahwa pengusaha lebih mengutamakan aturan yang konsisten meskipun awalnya terasa berat, daripada aturan yang terlihat mudah namun rentan terhadap perubahan.
"Pengusaha pada intinya sebenarnya semua cost pasti akan diperhitungkan. Tetapi begitu kemudian ada perubahan yang mendadak, itu pasti akan menyebabkan keekonomian dari kegiatan usaha menjadi kacau. Itu yang sebenarnya tidak diinginkan dari sisi pengusaha," ungkap Toha.
Menurutnya, perubahan regulasi yang mendadak dapat meningkatkan biaya operasional dan mengurangi daya saing perusahaan pertambangan. Hal ini dikarenakan sektor pertambangan sangat bergantung pada harga komoditas global yang fluktuatif dan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perang dagang.
"Pengusaha lebih suka dengan sebuah aturan, walaupun misalnya awal berat, tetapi itu sudah pasti tidak berubah. Daripada kemudian awalnya dikatakan mudah, diiming-imingi bahwa mudah, murah, dan lain-lain. Tetapi kemudian berjalannya waktu, itu kemudian berubah menjadi lebih mahal," imbuhnya.
Situasi diperburuk oleh kondisi pasar komoditas yang tidak menentu akibat perang tarif. Penurunan harga komoditas seperti nikel, misalnya, dapat berdampak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan pertambangan.
"Sekarang kita alami bagaimana hampir semua komoditi mengalami depresiasi karena perang dagang. Harga nikel turun, harga beberapa komoditas turun, kecuali emas yang lagi naik. Ini tentu akan menyebabkan dunia usaha, khususnya di sektor pertambangan menjadi suffer untuk beberapa tahun ke depan," jelasnya.
Oleh karena itu, para pengusaha pertambangan berharap pemerintah dapat lebih berhati-hati dalam membuat dan menerapkan regulasi. Konsultasi yang intensif dengan pelaku industri diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih stabil dan berkelanjutan, sehingga dapat mendukung pertumbuhan sektor pertambangan secara keseluruhan.