Korban Ambruknya Tembok Kolam Gontor: Empat Santri Pulang, Satu Dirujuk ke Rumah Sakit Lain
Tragedi ambruknya tembok kolam di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5, Magelang, memasuki babak baru. Dari total 29 santri yang menjadi korban, empat di antaranya telah diperbolehkan pulang dari RSUD Merah Putih. Sementara itu, seorang santri lainnya terpaksa dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito guna mendapatkan penanganan medis lebih intensif terkait gangguan pada saluran pencernaan dan ginjal yang dialaminya.
Menurut keterangan dari Humas RSUD Merah Putih, Priyo Sulistyono, per tanggal 2 Mei 2025, tidak ada lagi santri yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Proses pemulangan pasien telah berlangsung secara bertahap. Satu santri telah dipulangkan pada hari Selasa, 29 April 2025, disusul tiga santri lainnya pada hari Kamis, 1 Mei 2025. Pemerintah Kabupaten Magelang turut serta dalam meringankan beban biaya pengobatan bagi para santri yang tidak terdaftar atau memiliki BPJS Kesehatan yang tidak aktif. Delapan korban mendapatkan bantuan pembiayaan dari Pemkab Magelang, sementara 17 korban lainnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Insiden tragis ini terjadi pada hari Jumat, 25 April 2025, sekitar pukul 10.30 WIB. Saat kejadian, puluhan santri tengah berada di sekitar kolam renang, baik yang sedang mandi maupun menunggu giliran. Tiba-tiba, tembok kolam runtuh dan menimpa 29 santri. Akibat kejadian tersebut, empat santri dinyatakan meninggal dunia. Identitas keempat santri yang menjadi korban jiwa adalah:
- Wildan Syifaul Haq (Surabaya)
- Reyfhan Hafidz (Tangerang)
- Bima Arya (Surabaya)
- Fadhil Hanafi (Depok)
Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dan masyarakat luas. Upaya pemulihan dan penanganan bagi para korban terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.