Prioritaskan Pendidikan, Presiden Prabowo Alokasikan Anggaran Tertinggi Sepanjang Sejarah Republik
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dengan mengalokasikan anggaran pendidikan tertinggi sepanjang sejarah Republik. Penegasan ini disampaikan dalam acara puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang diselenggarakan di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa alokasi anggaran pendidikan mencapai 22% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melampaui amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menetapkan minimal 20%. Angka ini mencerminkan prioritas utama pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
"Negara kita menempatkan pendidikan sebagai yang teratas dalam APBN. Pendidikan yang utama, kalau tidak salah APBN sekarang mungkin ini, mungkin yang tertinggi selama sejarah Republik, di atas mungkin 22 persen," ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menyoroti perbedaan prioritas anggaran antara Indonesia dan negara lain. Beliau mencontohkan India yang memprioritaskan anggaran pertahanan mengingat potensi ancaman keamanan yang dihadapi. Sementara itu, Indonesia yang telah melewati masa-masa sulit dengan berbagai pemberontakan, kini dapat fokus membangun perdamaian dan memajukan pendidikan.
"Sehingga kita bisa membangun masa depan anak-anak dan cucu-cucu kita, pendidikanlah yang menentukan apakah negara ini mau jadi negara miskin atau jadi negara yang baik untuk rakyatnya," tegasnya.
Namun demikian, Presiden Prabowo menekankan pentingnya evaluasi dan pengawasan terhadap penggunaan anggaran pendidikan yang besar tersebut. Beliau mempertanyakan apakah anggaran tersebut telah sampai kepada pihak yang seharusnya menerima, mengingat masih banyak sekolah yang kondisinya memprihatinkan.
"Mari kita bertanya apakah anggaran pendidikan begitu besar sudah bertahun-tahun sampai atau tidak pada alamat yang harusnya dituju?" tanyanya.
Sebagai solusi, pemerintah meluncurkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang salah satunya fokus pada revitalisasi sekolah. Tahap pertama program ini akan merevitalisasi sekitar 11 ribu sekolah dengan anggaran mencapai Rp 17 triliun. Presiden Prabowo menyatakan tekadnya untuk terus melakukan penghematan dan mencari cara untuk meningkatkan pengelolaan kekayaan negara agar dapat dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur pendidikan.
"Karena itu saya bertekad penghematan terus menerus, kita harus perbaiki sekolah-sekolah di Indonesia secepat-cepatnya," tegasnya.
Presiden Prabowo menekankan bahwa perbaikan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia adalah sasaran utama pemerintahannya. Program PHTC diharapkan dapat memberikan hasil terbaik dalam waktu yang cepat.
"Saya menggunakan istilah hasil terbaik cepat. Kita harus berkumpul, otak-otak terbaik bangsa berkumpul untuk melihat cara solusi yang terbaik-cepat. Bukan terbaik, tapi penyelesaiannya 30 tahun. Bukan terbaik tapi kita tidak tahu kapan selesainya, terbaik cepat!" ujarnya.
Komitmen terhadap anggaran pendidikan juga ditegaskan dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945, yang menyatakan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah berjanji untuk menjaga anggaran pendidikan di tengah upaya efisiensi APBN 2025. Hal ini sejalan dengan amanat UUD 1945 dan komitmen pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Poin-poin penting yang disampaikan Presiden Prabowo:
- Alokasi anggaran pendidikan mencapai 22% dari APBN, tertinggi sepanjang sejarah Republik.
- Peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) untuk revitalisasi sekolah.
- Komitmen untuk terus melakukan penghematan dan meningkatkan pengelolaan kekayaan negara.
- Penegasan amanat UUD 1945 terkait alokasi anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN/APBD.
- Pentingnya evaluasi dan pengawasan terhadap penggunaan anggaran pendidikan.