Lawang Sewu Bertransformasi: Angkringan Malam Hari Tarik Minat Generasi Muda Semarang
Di jantung Kota Semarang, Lawang Sewu, bangunan bersejarah yang dulunya dikenal dengan aura mistisnya, kini mengalami transformasi menjadi ruang publik yang hidup dan digemari kawula muda. Setiap malam, dari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 20.00 hingga 04.00 WIB, halaman depan Lawang Sewu disulap menjadi sebuah angkringan yang ramai dan penuh warna.
Gerobak-gerobak makanan dan minuman berjejeran menawarkan berbagai pilihan kuliner, mulai dari hidangan tradisional hingga camilan kekinian. Area rumput hijau yang luas menjadi tempat ideal untuk bersantai, menikmati hidangan, dan bercengkrama di bawah kerlap-kerlip lampu. Suasana semakin meriah dengan alunan musik akustik dan penampilan live yang menemani malam para pengunjung.
Fenomena angkringan di Lawang Sewu ini membawa angin segar bagi citra bangunan bersejarah tersebut. Ian, seorang pengunjung, mengungkapkan bahwa angkringan ini berhasil mengubah kesan seram Lawang Sewu menjadi lebih indah dan ramah. Ia menambahkan, keberadaan angkringan juga menjadi cara bagi generasi muda untuk mengenang dan menghargai sejarah Lawang Sewu.
Ketertarikan anak muda terhadap angkringan Lawang Sewu juga dipicu oleh promosi yang gencar di media sosial, terutama TikTok. Putri, seorang mahasiswi, mengaku mengetahui tempat ini dari TikTok dan merasa tempat ini worth it untuk dikunjungi, terutama bagi mahasiswa karena harganya yang terjangkau. Ia juga mengapresiasi suasana angkringan yang aman dan nyaman.
Putri, yang baru pertama kali mengunjungi Lawang Sewu, mengaku terkesan dengan suasana angkringan yang hangat dan nyaman. Lampu-lampu kuning yang dipasang di sepanjang selasar halaman memberikan sentuhan vintage yang menarik. Ia juga menikmati iringan lagu-lagu yang menambah suasana romantis, sehingga tempat ini cocok untuk dikunjungi bersama pasangan.
Transformasi Lawang Sewu menjadi ruang publik yang inklusif dan menarik menunjukkan bagaimana warisan sejarah dapat diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan dan selera generasi muda. Angkringan Lawang Sewu bukan hanya sekadar tempat makan dan minum, tetapi juga menjadi ruang interaksi sosial, ekspresi budaya, dan apresiasi terhadap sejarah.