Penyesuaian Anggaran Iklan Media, Dedi Mulyadi Tegaskan Komitmen Dukung Pers Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan pernyataan terkait perubahan signifikan dalam alokasi anggaran untuk iklan media massa. Meskipun terjadi penurunan drastis dari Rp 50 miliar menjadi Rp 3 miliar, Dedi Mulyadi meyakinkan bahwa komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terhadap dukungan pers tidak berkurang.

Menurut Dedi Mulyadi, dukungan kepada media tidak semata-mata diukur dari besaran dana yang dialokasikan untuk iklan. Ia menekankan bahwa keberpihakan yang sesungguhnya terwujud melalui penyediaan informasi yang terbuka dan konstruktif kepada publik melalui media. Hal ini disampaikannya di Rindam III Siliwangi, Kota Bandung.

"Apakah keberpihakan kepada pers itu harus selalu diukur dari kontrak kerja sama media atau besarnya biaya kontrak? Saya rasa tidak," ujar Dedi Mulyadi. Ia menjelaskan bahwa Pemprov Jabar secara aktif berupaya memberikan pernyataan-pernyataan yang informatif dan mendidik kepada masyarakat, yang kemudian menjadi bahan berita yang bernilai bagi media.

Gubernur Dedi Mulyadi meyakini bahwa penurunan anggaran iklan tidak akan menghambat media dalam mendapatkan sumber berita. Sebaliknya, ia menilai bahwa Jawa Barat justru semakin menjadi sorotan utama dalam pemberitaan nasional.

"Dari Rp 50 miliar menjadi Rp 3 miliar, apakah media di Jabar kehilangan sumber berita? Apakah beritanya jadi tidak dibaca orang? Menurut saya, justru hari ini malah banyak yang dibaca orang," tegasnya.

Pernyataan Dedi Mulyadi ini muncul setelah dirinya disebut sebagai "Gubernur Konten" oleh Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud. Dedi Mulyadi mengakui bahwa aktivitasnya dalam membuat konten memiliki dampak positif terhadap efisiensi anggaran belanja iklan.

"Dan terakhir, tadi Pak Gubernur Kaltim mengatakan Gubernur Konten. Alhamdulillah, dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan," pungkas Dedi Mulyadi.

Berikut poin-poin yang disampaikan Dedi Mulyadi terkait dukungan Pemprov Jabar terhadap pers:

  • Keberpihakan tidak hanya soal anggaran, tetapi juga keterbukaan informasi.
  • Penurunan anggaran tidak mengurangi kualitas dan kuantitas berita tentang Jawa Barat.
  • Aktivitas pembuatan konten membantu menekan anggaran iklan.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan terus berupaya menjalin hubungan yang baik dengan media, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pers di Jawa Barat.