BRIN Gandeng Denmark dalam Pengembangan Reaktor Nuklir Generasi Terbaru: MSR
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kemitraan strategis dengan Saltfoss, sebuah perusahaan teknologi terkemuka asal Denmark, untuk bersama-sama mengembangkan reaktor nuklir jenis Molten Salt Reactor (MSR). Kolaborasi ini menandai langkah signifikan dalam pengembangan teknologi energi nuklir generasi keempat, yang memiliki potensi besar untuk diterapkan di berbagai wilayah, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Kepala Organisasi Riset Teknologi Nuklir BRIN, Syaiful Bakhri, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. Menurutnya, Saltfoss tertarik bekerja sama dengan BRIN karena teknologi yang mereka kembangkan masih berada dalam tahap desain konseptual. Hal ini membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk berkolaborasi sejak awal, menciptakan desain reaktor yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan spesifik.
Teknologi reaktor MSR terapung dianggap sangat cocok untuk mendistribusikan energi ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia, yang seringkali menghadapi tantangan dalam aksesibilitas energi. Selain itu, reaktor MSR menawarkan solusi energi yang lebih fleksibel, efisien, dan ramah lingkungan dibandingkan dengan teknologi konvensional.
Sebagai langkah awal dalam kemitraan ini, BRIN dan Saltfoss telah menandatangani Letter of Intent (LoI) yang mencakup berbagai aspek krusial dalam pengembangan reaktor nuklir. Beberapa aspek tersebut antara lain:
- Pengelolaan limbah nuklir: Pengembangan metode yang aman dan efektif untuk mengelola limbah nuklir yang dihasilkan oleh reaktor.
- Penyiapan tapak reaktor: Identifikasi dan persiapan lokasi yang sesuai untuk pembangunan reaktor, dengan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan keselamatan.
- Persiapan terkait perizinan dan keselamatan nuklir: Memastikan bahwa pengembangan reaktor mematuhi semua peraturan dan standar keselamatan yang berlaku.
BRIN akan melibatkan tiga pusat riset yang relevan dan memiliki keahlian di bidangnya masing-masing untuk memastikan bahwa pengembangan teknologi ini dilakukan secara terintegrasi dan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang kuat. Selain itu, sebuah kelompok kerja bersama akan dibentuk untuk menyusun publikasi ilmiah, dokumen teknis, dan kajian lanjutan yang akan membuka peluang riset baru.
Kelompok kerja ini juga akan bertugas merumuskan rekomendasi strategis kepada pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat terkait potensi penerapan teknologi PLTN jenis MSR. Tujuan utama dalam tahap awal ini adalah untuk melakukan asesmen mendalam terhadap potensi penerapan teknologi PLTN jenis MSR.
Keterlibatan BRIN sejak tahap awal pengembangan reaktor MSR akan memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan selaras dengan kebutuhan dan regulasi nasional, sekaligus meningkatkan kapasitas riset dan inovasi dalam negeri. Lebih lanjut, riset ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pengguna energi nuklir, tetapi juga mampu berperan aktif dalam pengembangan reaktor generasi terbaru.