Kementerian Pendidikan Siapkan Rp2 Triliun untuk Transformasi Digital di 15.000 Sekolah
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengumumkan inisiatif besar untuk mempercepat digitalisasi pendidikan di seluruh Indonesia. Program ambisius ini melibatkan alokasi anggaran sebesar Rp2 triliun yang akan digunakan untuk menyediakan fasilitas kelas cerdas, termasuk smart board dan televisi, bagi 15.000 sekolah di berbagai penjuru tanah air.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengungkapkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui integrasi teknologi modern. Langkah ini dipandang sebagai respons terhadap tuntutan perkembangan zaman dan kebutuhan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di era digital.
"Bantuan ini akan kami berikan dalam bentuk smart board, televisi, dan pelatihan untuk para guru," ujar Mu'ti usai menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SDN Cimahpar 5, Bogor. "Kami berharap, dengan adanya fasilitas dan pelatihan ini, para guru dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dalam proses pembelajaran."
Prioritas utama dalam program ini adalah memastikan setiap sekolah yang terpilih menerima setidaknya satu smart board. Selain penyediaan perangkat keras, Kemendikdasmen juga menyadari pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pelatihan intensif akan diberikan kepada para guru agar mereka mahir mengoperasikan smart board dan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum pembelajaran.
Mu'ti mengakui bahwa 15.000 sekolah masih merupakan sebagian kecil dari total sekolah di Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa Kemendikdasmen terbuka untuk menjalin kerjasama dengan pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk memperluas jangkauan program digitalisasi ini.
Selain fokus pada penyediaan fasilitas dan pelatihan, Kemendikdasmen juga berencana untuk mengimplementasikan mata pelajaran baru yang berorientasi pada teknologi, seperti coding dan kecerdasan buatan (AI), mulai tahun ajaran 2025/2026. Langkah ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di era digital.
"Deep learning, coding, dan AI akan menjadi bagian integral dari kurikulum kami," jelas Mu'ti. "Kami ingin memastikan bahwa siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta teknologi."
Inisiatif digitalisasi pendidikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran di Indonesia. Dengan dukungan fasilitas yang memadai, guru yang kompeten, dan kurikulum yang relevan, diharapkan siswa Indonesia dapat meraih prestasi yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan masa depan.