Program Makan Bergizi Gratis Pacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Prabowo Subianto Ungkap Potensi Kenaikan Anggaran Signifikan
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimismenya terkait dampak positif program Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap perekonomian daerah. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat, Prabowo mengungkapkan bahwa program ini berpotensi meningkatkan peredaran anggaran di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten hingga empat atau lima kali lipat.
Menurutnya, peningkatan signifikan ini belum pernah terjadi sebelumnya di negara manapun. Dengan demikian, MBG diharapkan menjadi katalisator utama dalam mendorong roda ekonomi dari daerah. "Ini (MBG) akan mendorong roda perekonomian karena dana yang beredar di desa, kecamatan, dan kabupaten akan naik hingga empat-lima kali lipat," ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan, peningkatan peredaran anggaran yang mencapai 400 hingga 500 persen tersebut berpotensi menciptakan efek domino positif bagi berbagai sektor ekonomi di daerah. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas kelancaran pelaksanaan program MBG yang telah menjangkau berbagai wilayah, mulai dari Jakarta hingga Papua.
Target dan Realisasi Program MBG
Presiden melaporkan bahwa hingga akhir April, program MBG telah menjangkau lebih dari 3 juta penerima manfaat. Ia juga mendapatkan laporan bahwa pada bulan Mei, jumlah penerima MBG diperkirakan akan meningkat menjadi 4 juta orang. Lebih lanjut, pemerintah menargetkan program ini dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada November 2025 mendatang.
"Sasaran kita, November 2025, akan mencapai seluruh 82,9 juta penerima manfaat. Anak-anak dan ibu-ibu hamil akan menerima MBG setiap hari," ungkap Prabowo.
Perkembangan Program MBG dan Anggaran
Program MBG pertama kali diluncurkan pada 6 Januari 2025 dengan fokus utama pada siswa sekolah. Hingga saat ini, program tersebut telah berjalan selama kurang lebih lima bulan. Awalnya, anggaran yang dialokasikan untuk program MBG pada tahun 2025 adalah sebesar Rp 71 triliun. Namun, atas permintaan Presiden Prabowo untuk mempercepat perluasan program, anggaran MBG ditambah sekitar Rp 25 triliun per bulan. Penambahan anggaran ini bertujuan agar program MBG dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun ini.
Dengan penambahan anggaran dan perluasan cakupan program, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok negeri. Program MBG diharapkan tidak hanya memberikan manfaat gizi bagi penerima, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah.