Survei OJK Ungkap Literasi dan Inklusi Pasar Modal Terendah di Antara Sektor Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang dilakukan bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Survei ini memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat pemahaman dan pemanfaatan layanan keuangan di berbagai sektor Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di Indonesia.
Salah satu temuan yang menarik perhatian adalah masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal. Berdasarkan data survei, literasi pasar modal hanya mencapai 17,78% dengan tingkat inklusi sebesar 1,34%. Angka ini menempatkan pasar modal sebagai sektor dengan tingkat literasi dan inklusi terendah dibandingkan dengan sektor LJK lainnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menjelaskan bahwa sektor perbankan masih menjadi penopang utama literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Tingkat literasi perbankan tercatat sebesar 65,50% dan inklusi mencapai 70,65%, jauh melampaui sektor-sektor lainnya.
"Tingkat literasi dan inklusi keuangan ditopang oleh sektor perbankan, ini kita melihat memang di sekeliling kita, masyarakat kita kebanyakan memang sangat familiar atau sudah familiar atau sudah menggunakan adalah untuk rekening bank," kata Frederica dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor BPS, Jakarta.
Sektor pergadaian menempati posisi kedua dengan tingkat literasi 54,74% dan inklusi 8,23%. Sementara itu, lembaga pembiayaan mencatatkan literasi sebesar 46,66% dan inklusi 12,38%.
Berikut adalah rincian lengkap tingkat literasi dan inklusi keuangan 2025 berdasarkan 9 sektor LJK:
- Perbankan: Literasi 65,60% - Inklusi 70,65%
- Pasar Modal: Literasi 17,78% - Inklusi 1,34%
- Perasuransian: Literasi 45,45% - Inklusi 28,50%
- Lembaga Pembiayaan: Literasi 46,66% - Inklusi 12,38%
- Dana Pensiun: Literasi 27,79% - Inklusi 5,37%
- Pergadaian: Literasi 54,74% - Inklusi 8,23%
- Lembaga Keuangan Mikro: Literasi 9,80% - Inklusi 1,20%
- Fintech Lending: Literasi 24,90% - Inklusi 4,40%
- LJK Lainnya: Literasi 42,77% - Inklusi 14,71%
Temuan ini mengindikasikan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pasar modal dan mendorong partisipasi yang lebih besar dalam investasi. OJK diharapkan dapat merumuskan strategi yang efektif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan potensi investasi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.