Pusat Komando Pengelolaan Air BBWS Sumatera VIII Diresmikan, Tingkatkan Efisiensi dan Respons Bencana

Kementerian Pekerjaan Umum terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya air di seluruh Indonesia. Salah satu langkah konkretnya adalah dengan meresmikan pusat komando (command center) di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Palembang.

Pusat komando ini dirancang sebagai pusat kendali terintegrasi yang mengelola informasi, koordinasi, dan pengambilan keputusan terkait pengelolaan air secara komprehensif. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan fasilitas ini dan menekankan pentingnya peranannya dalam sistem peringatan dini.

"Command center ini sangat bermanfaat sebagai early warning system, terutama saat curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir," ujar Menteri Dody saat peresmian.

Fasilitas ini dibangun sebagai bagian dari Kontrak Induk Paket 2 Komering Irrigation Project (KIP) Phase 3 dan diselesaikan dalam waktu singkat, yaitu 5 bulan. Pusat komando ini akan menjadi fondasi pengembangan sistem telemetri di Daerah Irigasi Komering.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dody juga menekankan pentingnya pemeliharaan berkala terhadap fasilitas tersebut. Ia mengingatkan agar command center ini dijaga dan dipelihara dengan baik agar dapat berfungsi optimal dalam jangka panjang.

Kepala BBWS Sumatera VIII, Feriyanto Pawenrusi, menjelaskan bahwa pusat komando ini berfungsi sebagai bank data sumber daya air, alat pengawasan, dan analisis hidrologi secara real time. Hal ini memungkinkan pemantauan kondisi lapangan secara langsung dan respons cepat terhadap potensi masalah.

"Kami dapat memantau kondisi di lapangan secara real time melalui command center yang beroperasi 24 jam. Dengan demikian, jika ada potensi masalah, kita dapat segera mengambil langkah antisipasi," jelas Feriyanto.

Manfaat Utama Command Center BBWS Sumatera VIII:

  • Memperkuat respons cepat terhadap bencana hidrometeorologi.
  • Memperkuat koordinasi lintas unit kerja.
  • Mendukung pemantauan dan pengambilan kebijakan berbasis data aktual di lapangan.

Pengembangan sistem ini sejalan dengan komitmen Kementerian PU dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang adaptif, efisien, dan berbasis teknologi. Hadirnya pusat komando ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan air dan mengurangi risiko bencana terkait air di wilayah Sumatera Selatan.

Peresmian pusat komando ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Kementerian Pekerjaan Umum, termasuk Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW), Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang, Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Sumatera Selatan, dan Kepala Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah II Palembang.