Wajah Baru JPO Tipar Cakung: Transformasi dari Kondisi Memprihatinkan Menuju Akses Aman dan Nyaman
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Tipar Cakung, Jakarta Timur, kini tengah menjalani proses revitalisasi yang signifikan. Dahulu, kondisi JPO ini sangat memprihatinkan, bahkan terkesan membahayakan bagi para pejalan kaki yang melintas. Kerusakan parah pada struktur jembatan membuat aktivitas menyeberang menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Dalam kurun waktu sekitar dua bulan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta berupaya keras untuk mengubah citra JPO Tipar Cakung menjadi fasilitas yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Sejak awal perbaikan dimulai pada Senin, 28 April lalu, akses JPO ditutup sementara untuk umum. Pemasangan tali pengaman di sepanjang area jembatan menjadi langkah awal untuk memastikan tidak ada warga yang nekat melintas selama proses renovasi berlangsung.
Progres perbaikan JPO ini memang terlihat secara bertahap. Beberapa perubahan kecil mulai nampak, seperti perbaikan pada bagian pegangan tangga di sisi Jalan Raya Bekasi yang mengarah ke Jakarta. Namun, perbaikan yang lebih signifikan masih terus dikejar. Bagian atap jembatan, misalnya, belum sepenuhnya terpasang kembali. Alas jembatan yang menjadi tumpuan pejalan kaki juga masih dalam tahap pengerjaan.
Spanduk peringatan bertuliskan 'Mohon Maaf JPO ini Ditutup' dipasang di setiap sisi akses masuk jembatan. Hal ini dilakukan untuk mencegah warga menggunakan JPO selama masa perbaikan dan menghindari potensi kecelakaan.
Sebelum penutupan, beberapa warga mengakui masih menggunakan JPO meskipun kondisinya rusak parah. Mereka terpaksa mengambil risiko karena merasa lebih aman daripada menyeberang langsung di jalan raya yang ramai lalu lintas kendaraan berat. Namun, setelah JPO ditutup, warga tidak lagi berani melintas dan memilih mencari alternatif lain.
Salah seorang warga, Wila, mengaku merasa ngeri saat melintasi JPO dalam kondisi rusak. Ia terpaksa melakukannya karena takut menyeberang di jalan raya. Sementara itu, Dini, warga lainnya, lebih memilih menggunakan sepeda motor untuk menyeberang karena merasa takut jika harus berjalan kaki di jalan raya yang dipenuhi truk.
Menurut Kepala Seksi Pemeliharaan Simpang dan Jalan Tak Sebidang, bidang pemeliharaan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Ahmad Sapii, perbaikan JPO Tipar Cakung dilakukan secara bertahap. Ia memastikan bahwa proses perbaikan terus berjalan sesuai rencana.
Warga diharapkan bersabar selama proses perbaikan JPO berlangsung. Dinas Bina Marga memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini adalah sekitar satu hingga dua bulan. Selama masa perbaikan, Satgas Bina Marga akan ditempatkan di sekitar lokasi untuk membantu warga menyeberang jalan dengan aman.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Bina Marga Jakarta, Wiwik Wahyuni, menegaskan bahwa perbaikan JPO ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Ia berharap, setelah selesai diperbaiki, JPO Tipar Cakung dapat menjadi fasilitas yang bermanfaat dan dapat diandalkan oleh warga.
Selain perbaikan infrastruktur, Pemerintah Kota Jakarta Timur juga berupaya meningkatkan keamanan di wilayahnya dengan memasang CCTV di beberapa titik rawan. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, menjelaskan bahwa pemasangan CCTV ini merupakan bagian dari upaya mitigasi tindakan tawuran dan mendukung program Jakarta sebagai Kota Global.
Pemasangan CCTV telah dilakukan di enam titik sekitar Mal Bassura sebagai langkah antisipasi potensi tawuran. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan terus memperkuat sistem pengawasan CCTV di seluruh wilayah untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat.