Antisipasi Sabotase, Polri dan TNI Dilibatkan dalam Pengamanan Dapur Makanan Bergizi Gratis di Madiun

Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menggandeng Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memperketat keamanan operasional dapur makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Madiun. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif terhadap potensi penyusupan dan sabotase yang dapat mengganggu kelancaran program serta membahayakan kesehatan penerima manfaat.

Inisiatif pengamanan ini menyusul peresmian dua dapur MBG baru di Dusun Kaliumbu, Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari, Madiun, pada Jumat (2/5/2025). Nanik S Deyang, Wakil Kepala I BP Taskin, menekankan pentingnya sinergi antara BP Taskin, Polri, dan TNI dalam mengawal program MBG. Ia berharap keterlibatan aktif aparat keamanan dapat meminimalisir risiko terjadinya insiden yang tidak diinginkan, seperti kasus keracunan makanan yang dapat mencoreng citra program.

"Kami meminta dukungan penuh dari Kapolres dan Dandim setempat untuk mengamankan operasional dapur MBG dari potensi penyusup. Hal ini penting untuk mencegah terulangnya kasus keracunan makanan," tegas Nanik saat menghadiri soft launching Dapur MBG Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi.

Nanik mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi politisasi dan sabotase program MBG. Ia meyakini bahwa keberhasilan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini menarik perhatian berbagai pihak, termasuk mereka yang mungkin tidak menginginkan program ini berjalan sukses. Oleh karena itu, langkah antisipasi melalui pengamanan ketat dianggap krusial untuk menjaga integritas dan kualitas program.

Belajar dari pengalaman di Depok, di mana dapur MBG dijaga ketat selama 24 jam oleh personel Polri dan TNI, BP Taskin menerapkan standar keamanan serupa di Madiun. Selain penjagaan fisik, setiap sudut dapur dilengkapi dengan kamera CCTV untuk memantau seluruh aktivitas. Hal ini bertujuan untuk memastikan proses produksi makanan bergizi berjalan sesuai standar keamanan dan kebersihan yang ditetapkan.

Brigjen (Purn) Suardi Samiran, Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN), menjelaskan bahwa total enam dapur MBG akan dibangun di Dusun Kalilumbu, Desa Sidorejo. Saat ini, dua dapur telah siap beroperasi, sementara empat lainnya masih dalam tahap pembangunan. Setiap dapur ditargetkan mampu memproduksi 3.000-3.500 porsi MBG per hari. Makanan bergizi ini akan didistribusikan kepada siswa TK hingga SLTA, santri pondok pesantren, balita, serta ibu hamil dan menyusui di Kecamatan Kebonsari dan sebagian Kecamatan Geger.

Program MBG diharapkan tidak hanya memberikan asupan gizi yang cukup bagi masyarakat, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi ibu rumah tangga. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut.

  • Fasilitas Dapur
    • CCTV
  • Target Penerima Manfaat Program MBG
    • Siswa TK hingga SLTA
    • Santri Pondok Pesantren
    • Balita
    • Ibu Hamil dan Menyusui