Gunung Marapi Kembali Erupsi, Ancaman Lahar Dingin Masih Membayangi
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Ancaman Lahar Dingin Masih Membayangi
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Sabtu, 8 Maret 2025, pukul 10.41 WIB. Meskipun tinggi kolom abu tidak teramati akibat tertutup kabut, erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 mm dan durasi 55 detik, menurut laporan resmi dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA). Kejadian ini menandai peningkatan aktivitas vulkanik gunung yang telah beberapa kali erupsi dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, menimbulkan kekhawatiran akan potensi bencana susulan.
Erupsi Gunung Marapi sebelumnya, pada Jumat, 7 Maret 2024, disertai suara dentuman keras. Aktivitas vulkanik yang signifikan ini telah meningkatkan status Gunung Marapi ke Level II (Waspada). Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari radius 3 kilometer dari kawah gunung. Ancaman bahaya lahar dingin, terutama saat musim hujan, menjadi perhatian utama. Petugas PGA menekankan pentingnya kewaspadaan bagi penduduk yang bermukim di lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi. Penggunaan masker juga disarankan bagi warga yang berpotensi terpapar hujan abu untuk mengurangi risiko kesehatan.
Sejarah erupsi Gunung Marapi menunjukkan potensi kerusakan yang signifikan. Tragedi erupsi 3 Desember 2023 mengakibatkan 23 pendaki tewas. Sejak kejadian tersebut, aktivitas vulkanik gunung terus berlangsung, melepaskan abu vulkanik secara berkala. Bencana semakin meluas dengan terjadinya banjir lahar pada Sabtu, 11 Mei 2024, yang menelan korban jiwa sebanyak 60 warga di wilayah Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman. Kejadian ini menjadi pengingat akan daya rusak dahsyat lahar dingin Gunung Marapi yang tidak boleh dianggap remeh.
Pemerintah daerah setempat, bersama dengan badan penanggulangan bencana, terus memantau aktivitas Gunung Marapi dan melakukan upaya mitigasi bencana. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah keselamatan dan evakuasi terus dilakukan guna meminimalisir dampak erupsi. Koordinasi antar instansi juga diperkuat untuk memastikan respon yang cepat dan efektif dalam menghadapi potensi bencana susulan. Meskipun status waspada telah diberlakukan, kesiapsiagaan masyarakat dan upaya mitigasi bencana tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Marapi.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Status Gunung Marapi: Level II (Waspada)
- Radius aman: 3 kilometer dari kawah
- Ancaman utama: Lahar dingin, terutama saat musim hujan
- Imbauan: Menggunakan masker jika terjadi hujan abu, meningkatkan kewaspadaan, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan keselamatan dan mengurangi dampak dari aktivitas Gunung Marapi. Kesiapsiagaan dan mitigasi bencana menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ini.