Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Alami Tiga Kali Erupsi dalam Sehari

Gunung Semeru, yang terletak di Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan pada hari ini. Tercatat tiga kali erupsi terjadi, menimbulkan kekhawatiran dan kewaspadaan bagi masyarakat sekitar. Letusan-letusan ini memuntahkan kolom abu yang membumbung tinggi ke angkasa, mengindikasikan potensi bahaya yang perlu diwaspadai.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 03.59 WIB. Kolom letusan teramati mencapai ketinggian sekitar 800 meter di atas puncak gunung. Abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, terbawa angin ke arah barat daya dan barat. Catatan seismograf menunjukkan amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 150 detik.

Selanjutnya, erupsi kedua terjadi pada pukul 05.27 WIB. Ketinggian kolom letusan sedikit lebih tinggi, mencapai sekitar 900 meter di atas puncak. Sama seperti erupsi sebelumnya, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal mengarah ke barat. Seismograf kembali mencatat amplitudo maksimum 22 mm, namun dengan durasi yang sedikit lebih panjang, yaitu 165 detik.

Erupsi ketiga terjadi pada pukul 07.02 WIB. Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak, atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu kali ini berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 150 detik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi terkait status Gunung Semeru yang masih berada pada Level II (Waspada). Rekomendasi ini bertujuan untuk meminimalkan risiko terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar gunung.

Berikut adalah beberapa rekomendasi utama dari PVMBG:

  • Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
  • Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
  • Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Selain itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang dapat terjadi di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Masyarakat diharapkan untuk terus memantau informasi resmi dari PVMBG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk keselamatan bersama.