Eks Anggota OPM di Puncak Papua Kembali ke NKRI, Cium Merah Putih dan Ucap Ikrar Setia
Di tengah upaya pemerintah untuk menciptakan stabilitas dan kedamaian di Papua, seorang mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), Minanggeng Murib, secara sukarela menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Momen penting ini ditandai dengan penciuman bendera Merah Putih dan pengucapan ikrar setia kepada NKRI, sebuah simbol komitmen untuk meninggalkan gerakan separatis dan membangun Papua yang lebih baik.
Pada hari Selasa, 29 April, Minanggeng Murib mendatangi Pos Komando Taktis Satuan Tugas (Satgas) 700/Wira Yudha Cakti (WYC) di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kehadirannya tidak seorang diri, namun didampingi oleh keluarga tercinta, Kepala Suku Abelom Kogoya, tokoh agama setempat yang dihormati, serta sejumlah warga yang memberikan dukungan moral. Langkah ini menunjukkan adanya dukungan kuat dari komunitas lokal terhadap keputusan Minanggeng untuk kembali ke NKRI.
Komandan Satgas 700/WYC, Letkol Inf Geraldo Tabasonda, menyambut hangat kedatangan Minanggeng Murib beserta rombongan. Beliau memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tokoh adat yang telah berperan aktif dalam memfasilitasi proses kembalinya Minanggeng ke NKRI. Keberadaan tokoh adat sangat krusial dalam menjembatani komunikasi dan membangun kepercayaan antara masyarakat dengan aparat keamanan.
Letkol Inf Geraldo Tabasonda menyampaikan harapannya agar langkah yang diambil oleh Minanggeng Murib dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi rekan-rekannya yang masih berada di hutan. Beliau mengajak mereka untuk kembali ke pangkuan NKRI dan bersama-sama membangun Papua yang damai, sejahtera, dan berkeadilan. Pemerintah membuka pintu selebar-lebarnya bagi mereka yang ingin kembali dan berkontribusi positif bagi kemajuan Papua.
Dengan penuh kesadaran dan keyakinan, Minanggeng Murib melepaskan seluruh atribut dan simbol yang berkaitan dengan OPM. Tindakan ini merupakan simbol pemutusan hubungan dengan masa lalu dan komitmen untuk memulai hidup baru sebagai warga negara Indonesia yang taat. Ia kemudian mencium Sang Merah Putih dengan khidmat, diikuti dengan pengucapan ikrar dan sumpah setia kepada NKRI, sesuai dengan keyakinan agamanya sebagai seorang Nasrani.
Minanggeng Murib mengungkapkan cita-citanya untuk memulai kehidupan baru sebagai seorang tukang kebun dan peternak. Ia ingin berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat dan meningkatkan taraf hidup keluarganya. Selain itu, ia juga berencana untuk menikahi seorang gadis dan membangun keluarga yang harmonis, layaknya warga Papua pada umumnya. Ia ingin merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam keluarga, serta memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya kelak.
Kembalinya Minanggeng Murib ke NKRI merupakan angin segar bagi upaya pemerintah dalam menciptakan stabilitas dan kedamaian di Papua. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan dialogis dan persuasif yang dilakukan oleh pemerintah dan aparat keamanan mulai membuahkan hasil. Diharapkan, semakin banyak anggota OPM yang menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta kembali ke pangkuan NKRI untuk bersama-sama membangun Papua yang lebih baik.