Dukungan Tokoh Adat Papua Mengalir untuk Pencarian Iptu Tomi Marbun yang Hilang di Hutan Bintuni
Ketua Lembaga Adat Perempuan Papua Kabupaten Teluk Bintuni, Dolfina Swabe, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Teluk Bintuni. Iptu Tomi dilaporkan hilang sejak Desember 2024 saat melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah hutan yang lebat.
"Saya mendukung sepenuhnya operasi kemanusiaan untuk menemukan Iptu Tommy Samuel Marbun. Harapan saya, seluruh proses pencarian berjalan lancar dan membuahkan hasil yang jelas," ungkap Dolfina Swabe dalam pernyataan tertulisnya pada hari Sabtu (3/5/2025).
Dalam keterangannya, Dolfina juga menyoroti situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Teluk Bintuni yang tetap kondusif. Ia mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang, menjaga suasana yang aman, dan mempercayakan penanganan situasi kepada aparat keamanan yang bertugas di lapangan.
"Wilayah kita saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh warga untuk tetap tenang, menjaga suasana yang kondusif, dan mempercayakan upaya yang tengah dilakukan oleh aparat keamanan di lapangan," imbuhnya.
Operasi pencarian Iptu Tomi Marbun telah berlangsung sejak tanggal 18 Desember 2024. Iptu Samuel Marbun dilaporkan hilang di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat, saat menjalankan tugas pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Upaya pencarian telah dilakukan dalam beberapa tahap:
- Tahap pertama: 18 Desember – 30 Desember 2024
- Tahap kedua: 27 Januari – 2 Februari 2025
- Tahap ketiga: April 2025
Polda Papua Barat sebelumnya telah mengakhiri operasi pencarian tahap ketiga terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun. Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Isir, menyatakan bahwa Polri telah mengerahkan seluruh sumber daya dan kemampuan terbaik selama operasi pencarian.
"Misi ini adalah wujud cinta dan kepedulian institusi Polri kepada anggotanya serta perhatian terhadap keluarga yang menanti. Kami telah mengerahkan seluruh kemampuan terbaik untuk memenuhi harapan tersebut," ujar Irjen Johnny Isir dalam konferensi pers.
Ratusan personel dari berbagai satuan elite, termasuk Brimob, Satgas SAR, dan unsur pendukung lainnya, terlibat dalam operasi pencarian ini. Metode pencarian yang digunakan meliputi penyisiran sungai, hutan, dan area sungai yang berpotensi berbahaya. Meskipun menghadapi tantangan medan yang sulit dan cuaca ekstrem, para personel tetap menunjukkan dedikasi dan loyalitas yang tinggi.
Dalam penutupan operasi pencarian, Polri mengajak seluruh masyarakat untuk terus menunjukkan empati dan bijaksana dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang. Polri menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tidak hanya dalam misi pencarian ini, tetapi juga dalam seluruh pengabdian kepada bangsa dan negara.