Serangan Rusia di Kharkiv Lukai Puluhan Warga Sipil, Intensitas Konflik Meningkat
Rusia terus meningkatkan tekanan militernya terhadap Ukraina, dengan serangan terbaru menyasar kota Kharkiv dan menyebabkan puluhan warga sipil mengalami luka-luka.
Serangan yang menggunakan drone ini terjadi pada Jumat malam, (2/5/2025) waktu setempat, dan mengakibatkan setidaknya 50 orang terluka. Oleg Synegubov, gubernur Kharkiv, menyampaikan informasi ini melalui Telegram, menyebutkan bahwa serangan tersebut menyasar empat distrik dan menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan tempat tinggal, infrastruktur sipil, serta sejumlah kendaraan. Seorang anak perempuan berusia 11 tahun termasuk di antara korban luka.
Insiden di Kharkiv ini terjadi hanya beberapa jam setelah serangan Rusia lainnya di kota Zaporizhzhia, yang terletak di wilayah selatan Ukraina. Serangan di Zaporizhzhia tersebut juga menyebabkan lebih dari 20 orang terluka. Rangkaian serangan ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Ukraina dan menimbulkan kekhawatiran mendalam terkait keselamatan warga sipil.
Eskalasi konflik ini terjadi di tengah upaya diplomatik yang sedang berlangsung, termasuk perundingan antara Amerika Serikat dengan kedua belah pihak. Namun, terlepas dari upaya-upaya tersebut, serangan Rusia terhadap wilayah sipil terus berlanjut dan telah menyebabkan puluhan korban jiwa dalam beberapa minggu terakhir. Intensitas serangan ini semakin meningkat, terutama di kota-kota yang berdekatan dengan perbatasan Rusia, seperti Kharkiv, yang telah menjadi sasaran serangan tanpa henti sejak awal invasi.
Di tengah situasi yang memanas ini, muncul inisiatif gencatan senjata sementara dari pihak Rusia. Moskow mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari yang bertepatan dengan peringatan Perang Dunia II. Namun, usulan ini ditanggapi dengan skeptisisme oleh Kyiv, yang menyebutnya sebagai tindakan manipulatif yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari parade militer tahunan yang diadakan di Lapangan Merah. Pemerintah Ukraina menolak usulan tersebut dan menegaskan bahwa gencatan senjata sejati harus didasarkan pada itikad baik dan komitmen untuk mengakhiri agresi.
Situasi di Ukraina tetap tegang dan tidak pasti. Serangan yang terus berlanjut, korban sipil yang terus bertambah, dan ketidakpercayaan terhadap inisiatif perdamaian menunjukkan bahwa konflik ini masih jauh dari kata selesai. Masa depan Ukraina dan rakyatnya tergantung pada kemampuan pihak-pihak yang terlibat untuk menemukan solusi diplomatik yang adil dan berkelanjutan.
- Daftar kerusakan akibat serangan drone:
- Bangunan perumahan
- Infrastruktur sipil
- Mobil