Adjie Pangestu Berkaca pada Pengalaman: Pentingnya Menjaga Jejak Digital Demi Anak

Aktor senior Adjie Pangestu, yang telah tiga kali membina rumah tangga, kini lebih bijak dalam memandang kehidupan. Pengalaman pahit perceraian, meski diakhiri secara baik-baik dengan istri ketiganya, Novita Petria, menjadi pelajaran berharga baginya. Adjie, yang pernah menikah dengan Annisa Trihapsari dan Nadia Natasha Al Kalifi, menyadari dampak besar keputusannya di masa lalu terhadap orang-orang terdekat, terutama putranya, Muhammad Rafi Akbar Putra Pangestu.

Adjie mengungkapkan penyesalannya atas beberapa keputusan emosional yang diambilnya saat muda. Ia kini berusaha meminimalisir dampak negatif dari setiap tindakan, terutama yang berkaitan dengan jejak digital. Baginya, jejak digital adalah sesuatu yang abadi dan dapat diakses oleh siapa saja, termasuk anak cucunya kelak. Ia tidak ingin kesalahan masa lalunya menjadi beban atau sumber luka bagi mereka.

"Jangan lupa jejak digital itu ada," ujar Adjie, menekankan pentingnya kesadaran ini. Ia menghimbau agar masyarakat, khususnya para orang tua, lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama di ranah publik. Jejak digital yang buruk dapat menyakiti hati anak dan keluarga, bahkan dapat menjadi pemicu perundungan (bullying).

Adjie mengakui bahwa di masa lalu, ia pernah bersikap egois dan mementingkan diri sendiri. Ia bahkan sempat mengumpulkan kliping berita tentang perceraiannya dengan Annisa Trihapsari, dengan maksud membuktikan bahwa dirinya benar. Namun, ia kemudian menyadari bahwa tindakan tersebut justru akan menyakiti hati Rafi, putranya, karena melihat ibunya disakiti. Ia pun membuang semua kliping tersebut dan memilih untuk menunggu Rafi bertanya sendiri tentang masa lalunya.

Kini, Adjie Pangestu dan Annisa Trihapsari telah menjalin hubungan yang baik. Mereka fokus pada kebahagiaan masing-masing dan memberikan yang terbaik bagi Rafi. Adjie berharap pengalamannya dapat menjadi pembelajaran bagi orang lain, terutama dalam menjaga jejak digital dan memprioritaskan kebahagiaan keluarga.

Berikut adalah beberapa poin penting yang disoroti Adjie Pangestu:

  • Pentingnya menjaga jejak digital: Setiap tindakan dan perkataan di dunia maya akan terekam dan dapat diakses oleh siapa saja.
  • Dampak jejak digital terhadap keluarga: Jejak digital yang buruk dapat menyakiti hati anak dan keluarga.
  • Menyesali kesalahan masa lalu: Adjie menyesali beberapa keputusannya di masa lalu, namun ia tidak ingin terus menerus hidup dalam penyesalan.
  • Hubungan baik dengan mantan istri: Adjie dan Annisa Trihapsari kini menjalin hubungan yang baik demi kebahagiaan Rafi.
  • Pentingnya memaafkan diri sendiri: Adjie telah memaafkan dirinya sendiri atas kesalahan masa lalunya dan fokus pada masa depan.

Adjie Pangestu berharap, dengan berbagi pengalamannya, ia dapat memberikan edukasi dan inspirasi bagi orang lain untuk lebih bijak dalam bertindak dan menjaga keharmonisan keluarga.