Efektivitas Program Pembinaan Siswa Bermasalah di Barak Militer Meluas Hingga ke Jawa Timur

Pembinaan Siswa di Barak TNI Berdampak Positif Hingga Luar Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan bahwa program pembinaan siswa yang bermasalah di barak militer menunjukkan hasil yang menggembirakan. Program ini bahkan memicu perubahan positif di luar wilayah Jawa Barat. Dalam kunjungan kerjanya ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Purwakarta, Dedi Mulyadi menuturkan bahwa inisiatif ini menimbulkan efek jera bagi siswa yang kerap melakukan tindakan indisipliner.

"Efek kejut itu nyata. Isu tentang siswa yang dibawa ke barak TNI telah memberikan dampak preventif bagi mereka yang sebelumnya seringkali berbuat nakal," ujar Dedi.

Ia menambahkan, lokasi-lokasi yang dulunya menjadi tempat berkumpulnya remaja kini terlihat lebih tertib. Siswa yang sebelumnya sering membolos sekolah pun menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan.

"Sekarang, ada rasa takut untuk membolos. Mereka jadi berpikir dua kali sebelum melakukan pelanggaran," imbuhnya.

Lebih lanjut, dampak dari program ini tidak hanya terbatas pada wilayah Jawa Barat. Dedi mengungkapkan bahwa dirinya menerima pesan dari seorang warga Jawa Timur yang menyatakan bahwa anak-anak di wilayah tersebut menjadi lebih disiplin dan rajin bersekolah setelah menyaksikan konten di media sosial TikTok yang menampilkan kegiatan siswa di barak militer.

"Saya berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran semua pihak bahwa disiplin, tujuan yang jelas, dan visi yang baik adalah hal yang sangat penting," tuturnya.

Menyusul hasil positif yang telah dicapai, Dedi berencana untuk memperluas cakupan program ini, tidak hanya untuk siswa SMP dan SMA, tetapi juga untuk orang dewasa yang terlibat dalam perilaku menyimpang seperti mabuk di jalan, tawuran, dan berkumpul di tempat-tempat yang tidak semestinya.

Ia berpendapat bahwa pendekatan rehabilitatif semacam ini lebih efektif dibandingkan dengan memberikan hukuman ringan, yang justru berpotensi meningkatkan risiko terjadinya tindak kejahatan yang lebih serius.

"Saya akan menyiapkan konsep yang lebih komprehensif. Program ini tidak hanya akan menangani kenakalan remaja, tetapi juga perilaku menyimpang orang dewasa," tegasnya.

Program pembinaan ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah kenakalan remaja dan perilaku menyimpang di masyarakat. Dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan rehabilitatif, diharapkan para peserta program dapat kembali ke masyarakat dengan bekal mental dan moral yang lebih baik.