Paula Verhoeven Ungkap Kesedihan Mendalam Akibat Jarak dengan Anak-Anak di Tengah Proses Perceraian
Paula Verhoeven Ungkap Kesedihan Mendalam Akibat Jarak dengan Anak-Anak di Tengah Proses Perceraian
Paula Verhoeven, aktris dan model ternama, baru-baru ini mencurahkan isi hatinya yang terdalam melalui media sosial mengenai kondisi emosionalnya yang tengah terpuruk akibat keterbatasan waktu bersama kedua putranya, Kiano dan Kenzo, di tengah proses perceraiannya dengan Baim Wong. Ungkapan pilu ini disampaikan melalui akun Instagram pribadinya, mengejutkan publik dan mengundang simpati luas.
Dalam unggahan emosional tersebut, Paula mengungkapkan rasa rindu yang mendalam terhadap momen-momen berharga bersama anak-anaknya. Ia menggambarkan detail kehidupan sehari-harinya sebelum situasi ini terjadi, di mana hampir 24 jam waktunya didedikasikan untuk mengasuh dan mendampingi Kiano dan Kenzo. Dari mengantar jemput sekolah, menemani les, hingga berbagi momen intim sebelum tidur, semuanya diceritakan dengan detail yang menyayat hati. "Sebelum tanggal 13 September 2024," tulisnya, "hampir 24 jam waktu mama dedikasikan untuk merawat kalian. Sampai mama kerja kalian ikut, mama meeting kalian nemenin, hampir tiap hari mama selalu anter dan jemput kalian di sekolah dan les, kangen direbutin sama kalian, kangen momen tiap malam bertiga sebelum tidur. Kita di kasur cerita-cerita, bercanda, dan berdoa, itu semua adalah momen paling berharga yang mama punya selama 5 tahun terakhir sama kalian." Ungkapan ini menggambarkan betapa besarnya pengorbanan dan kasih sayang Paula kepada kedua putranya.
Namun, enam bulan terakhir telah menghadirkan perubahan yang signifikan dan menyakitkan. Paula menggambarkan perubahan perilaku anak-anaknya yang membuatnya merasa asing dan terluka. Ia bahkan mengunggah sebuah video yang memperlihatkan momen pilu di mana Kiano dan Kenzo meminta ibunya untuk tidak datang ke rumah, disertai tangisan. "Di titik ini hati mama terbersit, ingin rasanya menyerah, bukan karena mama tidak memperjuangkan kalian, tapi hati mama itu sedih dan hancur rasanya ngeliat kalian ketakutan setiap deket mama, perasaan asing sama anak-anak yang mama kandung dan lahirkan," tulis Paula dengan nada penuh kepedihan. Ketidaktahuan akan akar penyebab perubahan perilaku anak-anaknya semakin menambah beban emosional yang ia tanggung.
Di tengah kesedihan yang mendalam, Paula mengungkapkan rasa kasihannya kepada Kiano dan Kenzo, dan meminta maaf atas situasi yang tengah mereka hadapi. Ia menegaskan bahwa ia telah melakukan berbagai upaya untuk tetap dekat dengan anak-anaknya, namun menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan. "Segala ikhtiar mama lakukan untuk selalu bisa dekat dan bersama kalian nak, namun hasilnya kita serahkan ke Allah. Allah tahu mana yang terbaik untuk kita," tulisnya. Pesan penuh haru ditujukan kepada Kiano dan Kenzo, ia menekankan cintanya yang tak pernah padam dan berharap agar mereka tetap mengingat kasih sayang seorang ibu. "Mama akan selalu ada di sini menunggu kalian pulang ke pelukan mama. I Love You Kiano, Kenzo. Allah Maha Adil dan Allah Maha Baik." Ungkapan ini menunjukkan keteguhan hati Paula dalam menghadapi cobaan berat ini.
Respons publik terhadap curahan hati Paula sangat luar biasa. Ratusan komentar berdatangan dari berbagai kalangan, termasuk rekan artis seperti Biby Alraen, Chacha Frederica, dan Irish Bella, yang menyampaikan dukungan dan doa. Di sisi lain, pernyataan dari kuasa hukum masing-masing pihak dalam persidangan perceraian memberikan gambaran yang berbeda mengenai akses Paula terhadap anak-anaknya. Pihak Paula menyatakan keinginan akan pembagian waktu yang adil agar dapat bersama anak-anaknya, sementara pihak Baim Wong menekankan bahwa tidak pernah mempersulit pertemuan, namun menolak adanya paksaan terhadap anak-anak. Pernyataan ini tentunya akan menimbulkan beragam persepsi publik terkait situasi yang sebenarnya terjadi.
Peristiwa ini menyoroti kompleksitas permasalahan perceraian yang melibatkan anak-anak. Ungkapan emosional Paula menjadi refleksi akan pentingnya mempertimbangkan dampak perpisahan orang tua terhadap kesejahteraan psikologis anak. Ke depan, diharapkan adanya solusi yang bijak dan mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi Kiano dan Kenzo, agar mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan stabilitas emosional.