Titik Nol IKN: Fondasi Peradaban Baru dan Simbol Persatuan Indonesia
Ibu Kota Nusantara (IKN), yang berlokasi di Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memiliki sebuah titik yang dikenal sebagai Titik Nol. Lebih dari sekadar penanda geografis, Titik Nol IKN adalah representasi monumental dari dimulainya era baru bagi Indonesia.
Mohammad Fifik Syafiudin, Direktur Sistem Referensi Geospasial Badan Informasi Geospasial (BIG), menjelaskan bahwa Titik Nol IKN, yang terletak pada koordinat 0.97302475°LS, 116.70883677°BT dengan ketinggian 88,808 meter di atas ellipsoid, bukan hanya sekadar tugu. Lebih dari itu, Titik Nol menjadi simbol perjalanan panjang bangsa menuju ibu kota masa depan yang modern dan berkelanjutan. Lokasi ini menjadi acuan utama dalam pembangunan infrastruktur IKN yang mengusung konsep kota hijau, cerdas, dan berkelanjutan.
Titik Nol IKN memiliki makna mendalam, baik dari sudut pandang teknis maupun filosofis. Dari sisi teknis, ia berfungsi sebagai:
- Acuan Koordinat Utama: Memastikan integrasi, presisi, dan keselarasan seluruh pembangunan IKN dengan prinsip keberlanjutan.
- Jaring Kontrol Geodesi: Setiap infrastruktur, mulai dari jalan hingga sistem utilitas, diukur dan dirancang berdasarkan koordinat Titik Nol, mewujudkan tata ruang kota yang rapi dan fungsional.
Dari sisi filosofis, Titik Nol IKN merepresentasikan:
- Persatuan Bangsa: Ritual Kendi Nusantara, yang melibatkan penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi, melambangkan keberagaman yang bersatu padu dalam membangun peradaban baru.
- Pusat Perencanaan Kota Berkelanjutan: Konsep Nagara Rimba Nusa, yang mengutamakan ruang hijau, transportasi ramah lingkungan, dan konservasi keanekaragaman hayati, berpusat pada Titik Nol.
Monumen Titik Nol IKN diresmikan pada 14 Maret 2022 melalui Ritual Kendi Nusantara yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Sejak saat itu, area di sekitarnya terus dikembangkan dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti pendopo, menara pandang, dan lahan parkir berpaving.
Pembangunan IKN juga memperhatikan kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang sudah ada dan mengintegrasikan teknologi cerdas untuk pengelolaan sumber daya. Hingga April 2025, progres pembangunan IKN tahap pertama telah mencapai 80 persen, termasuk penyelesaian infrastruktur utama seperti Istana Garuda, jalan akses, bendungan air baku, dan perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Balai Kota Pemerintahan Daerah Khusus IKN, yang akan menjadi pusat administrasi baru Indonesia, juga telah berdiri di kawasan Titik Nol. Dengan demikian, Titik Nol IKN bukan hanya sekadar penanda geografis, melainkan juga pijakan sejarah bagi perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih maju, adil, dan berkelanjutan.