Kemenag Tingkatkan Efisiensi Pemberangkatan Haji dengan Digitalisasi dan Fast Track
Kementerian Agama Republik Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi jemaah haji, khususnya menjelang penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Dua inovasi utama yang diterapkan adalah digitalisasi layanan akomodasi di asrama haji melalui sistem "Munakosah" dan implementasi jalur cepat (fast track) di bandara keberangkatan.
Munakosah: Solusi Digital untuk Akomodasi Asrama Haji
Munakosah, yang merupakan singkatan dari Manajemen Unit Layanan Akomodasi Asrama Haji, adalah sistem digital yang dirancang untuk mempermudah dan mempercepat proses penempatan jemaah di asrama haji. Sistem ini memungkinkan jemaah untuk mengetahui lokasi gedung dan nomor kamar mereka sejak H-2 keberangkatan. Informasi ini dapat diakses melalui Surat Perintah Masuk Asrama (SPMA) atau melalui pemindaian QR code yang tersedia di situs asramahaji.com.
Dengan Munakosah, jemaah tidak perlu lagi membawa tas kabin ke area registrasi, sehingga mengurangi antrean dan kerumunan. Sistem ini dirancang agar jemaah dapat langsung menuju kamar mereka setibanya di asrama, yang sangat membantu terutama bagi jemaah lanjut usia dan mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Implementasi Munakosah diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan jemaah selama berada di asrama haji.
Fast Track: Memangkas Waktu Tunggu di Bandara
Selain Munakosah, Kemenag juga terus mengembangkan layanan fast track atau Makkah Route. Layanan ini memungkinkan proses imigrasi Arab Saudi diselesaikan sepenuhnya di Indonesia, sebelum jemaah berangkat. Dengan demikian, jemaah tidak perlu lagi mengantre lama di bandara kedatangan di Arab Saudi.
Layanan fast track telah diuji coba sejak tahun 2019 dan pada tahun ini beroperasi di tiga bandara utama: Soekarno-Hatta (Jakarta), Adisoemarmo (Solo), dan Juanda (Surabaya). Lebih dari 122 ribu jemaah haji akan merasakan manfaat dari layanan ini.
Dengan fast track, jemaah dapat langsung menuju hotel atau lokasi tujuan mereka setelah mendarat di Arab Saudi, tanpa harus melalui proses imigrasi yang panjang dan melelahkan. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi kelelahan jemaah, terutama setelah penerbangan jarak jauh.
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi saat ini terus berlangsung sesuai jadwal. Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Sabtu, 3 Mei 2025, pukul 08.00 WIB, sebanyak 6.597 jemaah dari 17 kloter telah tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
Inisiatif digitalisasi dan fast track ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan haji bagi seluruh jemaah Indonesia.