Tragedi Pelari di Singapura: Pentingnya Skrining Jantung Sebelum Berolahraga Intens

Kabar duka dari ajang lari 2XU Compression Run di Singapura, yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Leonard Darmawan, menjadi sorotan tajam akan pentingnya pemeriksaan kesehatan jantung sebelum terlibat dalam aktivitas fisik berat. Leonard Darmawan (23) dinyatakan meninggal dunia akibat gagal jantung dan pernapasan setelah kolaps saat berlari sejauh 19 kilometer. Kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa risiko penyakit jantung tidak mengenal usia, dan persiapan matang sangatlah krusial.

Dokter Iwan Wahyu Utomo, dari tim medis Persis Solo, menekankan bahwa deteksi dini penyakit jantung adalah kunci utama. Menurutnya, banyak penyakit jantung, termasuk kelainan bawaan dan gangguan irama jantung, seringkali tidak menunjukkan gejala pada usia muda. Ia menyarankan serangkaian pemeriksaan jantung yang komprehensif bagi para pemula, terutama yang berencana mengikuti olahraga intens seperti lari, termasuk:

  • Elektrokardiogram (EKG): Merekam aktivitas listrik jantung untuk mendeteksi kelainan irama.
  • Ekokardiografi (USG jantung): Memvisualisasikan struktur dan fungsi jantung.
  • Tes treadmill: Mengevaluasi respons jantung terhadap aktivitas fisik yang meningkat.
  • Medical check-up: Pemeriksaan kesehatan umum secara berkala.

Selain pemeriksaan, Dr. Iwan juga menekankan pentingnya latihan bertahap dan mendengarkan sinyal tubuh. Ia menjelaskan bahwa tubuh seringkali memberikan tanda-tanda peringatan saat ada masalah pada jantung. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Nyeri dada
  • Detak jantung tidak teratur
  • Pusing atau sensasi ingin pingsan
  • Sesak napas
  • Kelelahan ekstrem

Ia menyarankan untuk segera menghentikan aktivitas jika merasakan gejala-gejala tersebut saat pemanasan atau selama berolahraga. Pemanasan dan pendinginan yang memadai juga sangat penting untuk mempersiapkan dan menurunkan kerja jantung secara bertahap, menghindari beban kerja jantung yang mendadak dan berisiko.

Tragedi Leonard Darmawan adalah panggilan untuk bertindak. Olahraga, meskipun bermanfaat, dapat menjadi ancaman jika tidak dilakukan dengan persiapan yang matang dan kesadaran akan kondisi kesehatan jantung. Deteksi dini, latihan yang terstruktur, dan pengenalan batas kemampuan diri adalah langkah-langkah penting untuk meminimalkan risiko henti jantung saat berolahraga. Jangan biarkan ambisi olahraga mengalahkan keselamatan jiwa.