Kolaborasi Tzu Chi, Pemerintah Pusat dan Daerah: 500 Rumah di Bandung Direvitalisasi Melalui Program Bebenah Kampung

Bandung Berbenah: 500 Rumah Tak Layak Huni Direnovasi Berkat Sinergi Multi-Sektor

Sebanyak 500 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Bandung, Jawa Barat, kini tengah menjalani revitalisasi melalui program Bebenah Kampung. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Buddha Tzu Chi, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), serta Pemerintah Daerah.

Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyampaikan bahwa program renovasi ini menyasar delapan kelurahan yang tersebar di empat kecamatan di Kota Bandung. Kecamatan Bojongloa Kaler menjadi lokasi dengan jumlah unit terbanyak, yakni 286 unit, diikuti oleh Babakan Ciparay (138 unit), Bandung Kulon (69 unit), dan Cibeunying Kidul (7 unit).

"Semangat gotong royong yang kita saksikan hari ini di Bandung adalah cerminan nyata kolaborasi antara berbagai pihak," ujar Maruarar di Kelurahan Pagarsih, Kecamatan Bojongloa Kaler, pada Sabtu (3/5/2025). Ia juga menyoroti peran serta Wali Kota M Farhan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Yayasan Buddha Tzu Chi dalam mewujudkan program ini.

Maruarar menambahkan, program Bebenah Kampung ini merupakan bagian dari target ambisius untuk merevitalisasi tiga juta rumah secara bertahap di Kota Bandung, dengan target penyelesaian pada akhir tahun ini. Ia menegaskan bahwa program ini sepenuhnya didanai oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, tanpa menggunakan dana dari negara maupun pemerintah daerah.

"Para pengusaha dan konglomerat sukses di Indonesia menunjukkan kepedulian nyata dengan turun langsung membantu masyarakat yang membutuhkan. Sinergi seperti ini adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang aman dan sejahtera," tuturnya.

Maruarar menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan amanat UUD 1945 Pasal 33, yang menekankan pemanfaatan kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat. Ia juga menegaskan bahwa tempat tinggal yang layak adalah hak dasar setiap warga negara dan pembangunan permukiman yang baik akan memperkuat pertumbuhan ekonomi serta mengurangi angka kemiskinan.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) per 4 Desember 2024, jumlah RTLH secara nasional mencapai 26,33 juta unit atau 34,75 persen. Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi.

"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kami untuk memprioritaskan program pro-rakyat di bidang perumahan," ujar Maruarar. Ia menambahkan bahwa berbagai insentif telah diberikan, seperti pembebasan PPN, PBG, dan BPHTB di Kota Bandung dan sebagian besar wilayah Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menekankan tiga aspek penting dalam penanggulangan kemiskinan, yaitu penyediaan rumah layak huni, perlindungan kesehatan, dan perlindungan pendidikan. Ia meyakini bahwa pemenuhan ketiga aspek ini akan secara signifikan mengurangi kemiskinan di masyarakat.

Dedi juga menyoroti pentingnya perbaikan rumah sebagai program berkelanjutan dan berencana untuk melakukan pendataan kawasan kumuh agar dapat ditangani secara komprehensif. Ia menjelaskan bahwa perbaikan rumah per rumah menjadi kewenangan kabupaten/kota, sementara penanganan kawasan kumuh menjadi tanggung jawab provinsi. Kementerian PUPR dan berbagai lembaga lainnya juga turut berperan dalam program ini.

Wali Kota Bandung, M Farhan, menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif program Bebenah Kampung. Ia berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian masyarakat Kota Bandung, sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

"Kami berharap warga Kota Bandung dapat merasakan manfaat seluas-luasnya dari program ini. Insyaallah, tingkat kemiskinan ekstrem di Kota Bandung akan segera berkurang secara bertahap," ujarnya.

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi, Sugianto Kusuma atau Aguan, menjelaskan bahwa program renovasi RTLH ini bukan kali pertama dilakukan oleh yayasannya. Yayasan Buddha Tzu Chi juga aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, termasuk penanganan bencana alam.

Aguan mencontohkan peran yayasannya dalam perbaikan 8.000 rumah warga pasca-Gempa Aceh beberapa tahun lalu. Ia menambahkan bahwa renovasi 500 unit rumah di Bandung ini merupakan yang pertama kali dilakukan di wilayah tersebut.

"Biasanya, kami membangun rumah baru di daerah baru. Namun, atas panggilan dari negara, kami merasa terpanggil untuk membantu saudara-saudara kita yang kurang beruntung," pungkasnya.