Misteri di Balik Viral 'Tob Tobi Tob': Sebuah Puisi Klasik Arab yang Menantang Khalifah
Misteri di Balik Viral 'Tob Tobi Tob': Sebuah Puisi Klasik Arab yang Menantang Khalifah
Lagu Arab "Tob Tobi Tob", yang belakangan ini viral di platform media sosial TikTok, menyimpan sejarah yang menarik dan tak terduga. Bukan sekadar lagu berirama cepat dan unik, 'Tob Tobi Tob'—atau lebih tepatnya, puisi klasik Arab berjudul Sawt Safiri Al-Bulbuli (Suara Siulan Burung Bulbul)—merupakan karya sastra yang sarat makna dan berakar pada sebuah tantangan berani kepada penguasa. Popularitasnya di era digital ini telah menghidupkan kembali warisan budaya Arab yang mungkin selama ini hanya dikenal kalangan terbatas.
Kepopuleran 'Tob Tobi Tob' di TikTok, yang dipicu oleh tren dan tantangan di kalangan kreator konten, membawa puisi ini ke panggung dunia digital. Namun, jauh sebelum aplikasi berbagi video pendek itu hadir, puisi ini telah melewati perjalanan panjang sejarah. Puisi ini dikaitkan dengan Al-Asma'i, seorang penyair dan ahli bahasa terkemuka pada masa pemerintahan Abbasiyah. Kisah di balik terciptanya puisi ini menunjukkan kecerdasan dan keberanian Al-Asma'i dalam menghadapi Khalifah Abu Ja'far al-Mansur.
Khalifah al-Mansur dikenal memiliki kebiasaan unik. Ia menguji para penyair dengan menghafal puisi mereka hanya dengan sekali dengar. Jika berhasil, ia beranggapan puisi tersebut bukanlah karya original dan menolak memberikan hadiah. Asisten khalifah pun dilatih untuk menghafal puisi setelah dua atau tiga kali mendengar. Strategi ini secara efektif membatasi para penyair dalam menerima penghargaan atas karya mereka. Al-Asma'i, dengan kecerdasannya, menciptakan Sawt Safiri Al-Bulbuli sebagai sebuah bentuk perlawanan terhadap kebiasaan tersebut.
Puisi ini dirancang dengan struktur kata yang rumit, pengulangan yang membingungkan, dan ritme yang tak mudah diingat. Strategi ini terbukti ampuh. Baik Khalifah al-Mansur maupun para pembantunya gagal menghafal puisi tersebut. Al-Asma'i pun berhasil memenangkan tantangan dan membuktikan kreativitasnya yang mampu mengalahkan kecerdasan buatan.
Berikut lirik lengkap puisi Sawt Safiri Al-Bulbuli:
arabic Sawtu shofiiril bulbuliy, hayyaj qalbits tsamili Al ma-u wazzahru ma'a, ma'zahri nakhthim muqali Wa anta yaa sayyidal liy, wasayyidiy wa maw laliy Fakam fakam tayammuniy, 'uzayyilul 'aqiqali Fathoftahu miw wajnatin, mil latsmi wardil khajali Fa qala laa laa laa laa, wa qad ghadaa mu harwili Walkhudu maa lat thoraban, min fa'li haa dzar rajuli Fa wal walat wa wal walat, waliy waliyya way laliy Faqultu laa tu walwily, Wa bayyinil lu'lu aliy Qaa lat lahu hiyna kadza, innah dhawijd bil muqali Wa fityatin saqaw lani, qahwat kal'usasiliy Syamamtuhaa bi-anafi azka minal quruquni Fi wasthi bustanil huliy bilzahri wasururuliy Wa'ludu dandan dana li, watoblu tob tob tobali Tob tobi tob tob tobi tob tob tobi tob tob tobaliy Wasaqfu saq saq saqliy wa raqsu qad tho ba iliy Syawaa syawaa wa syaa hisyu, 'ala waraq sifarjali Wagarradil qimriya yishiyhu malalil fii malaliy Wa law taraaniy raakiban, 'ala himarin azzali Yimsyii 'ala tsalatsatin kamsyyatil 'aranjiniy Wannasu tarjim jamaliy, fissuwqi bil qulqulaliy Walkullu kalka'ka'ika' khalfi waminhu waylaliy Lakim nasyaytu haa riban, min khasyyatil 'aqaqali Ila liqaa-i malikin, mu'adzhdzhamim mubajjali... Ya'muruliy bikhil'atin, khamra-a kaddam damaliy Ajurru fiiha maa syiyan, mubghadidal lidzdziyali Anal-adiibul alma'iy, min hayyi' ardhil mushili Nadzhimtu qith'an zikhrifat, ya'ajuzu 'anhal-adbuli Aquulu fi mathla-'ihaa shawtu shafiiri bulbuliy
Puisi ini menggambarkan keindahan alam, musik, dan cinta. Namun, lapisan terdalamnya adalah sebuah kisah tentang kecerdasan, keberanian, dan perlawanan terhadap kekuasaan yang sewenang-wenang. Viralitasnya di TikTok bukan hanya sekadar tren, tetapi juga sebuah pengakuan atas daya tahan karya sastra klasik dan kehebatan Al-Asma'i yang berhasil menciptakan karya abadi yang hingga kini masih memikat hati banyak orang.