Meghan Sussex: Mengukuhkan Identitas Baru, Meninggalkan Markle di Balik
Meghan Sussex: Mengukuhkan Identitas Baru, Meninggalkan Markle di Balik
Perubahan signifikan terjadi dalam identitas publik Meghan, Duchess of Sussex. Bukan lagi Meghan Markle, ia kini secara resmi menggunakan nama Meghan Sussex, sebuah langkah yang diungkapkannya memiliki makna mendalam bagi kehidupan pribadinya. Keputusan ini bukan sekadar perubahan nama belaka, melainkan refleksi dari perjalanan hidupnya dan keinginan untuk menyatukan identitasnya dengan keluarganya. Penggunaan nama Sussex, yang berasal dari gelar bangsawan yang diberikan kepadanya dan Pangeran Harry, menunjukkan sebuah langkah yang terencana dan disengaja, bukan sekadar tren sesaat. Ia secara terbuka mengoreksi siapapun yang masih memanggilnya dengan nama Markle, menegaskan komitmennya terhadap identitas baru ini.
Dalam wawancara terbaru dengan beberapa media, termasuk perbincangan santai dengan aktris Mindy Kaling di acara podcastnya, With Love, Meghan, dan penampilannya di The Drew Barrymore Show, Meghan menjelaskan alasan di balik perubahan ini. Menurutnya, mempunyai nama keluarga yang sama dengan anak-anaknya, Archie dan Lilibet, merupakan hal yang sangat bermakna. Lebih dari sekadar kesamaan nama, hal ini melambangkan persatuan keluarga dan identitas bersama. Ia mengungkapkan bahwa menggunakan nama Sussex memberikan rasa kebersamaan dan penguatan ikatan keluarga kecilnya. Keinginannya untuk berbagi identitas dengan anak-anaknya ini bukan hanya sebuah pernyataan pribadi, tetapi juga sebuah gambaran yang mencerminkan nilai-nilai keluarga yang ia junjung tinggi. Lebih lanjut, ia membayangkan akan menceritakan kisah cintanya dengan Pangeran Harry kepada anak-anaknya di masa depan, suatu cerita yang akan semakin kuat dengan penggunaan nama keluarga yang sama.
Perubahan ini juga selaras dengan tradisi keluarga kerajaan Inggris, dimana anak-anak anggota kerajaan seringkali menggunakan nama keluarga yang menunjukkan gelar atau wilayah kekuasaan orangtua mereka. Anak-anak Pangeran Harry dan Meghan, meskipun telah keluar dari lingkaran tugas kerajaan, sebelumnya tercatat menggunakan nama Mountbatten-Windsor di akta kelahiran mereka. Setelah Raja Charles III naik takhta, mereka kemudian diberi gelar resmi Prince Archie of Sussex dan Princess Lilibet of Sussex, sejalan dengan tradisi nama keluarga yang digunakan oleh anggota keluarga kerajaan lainnya, seperti Pangeran George of Wales, Putri Charlotte of Wales, dan Pangeran Louis of Wales.
Nama Markle sendiri, yang selama bertahun-tahun menjadi identitas publik Meghan, merupakan nama keluarganya sebelum menikah dengan Pangeran Harry. Ia menggunakan nama tengahnya, Meghan, selama berkarier sebagai aktris. Kini, dengan meninggalkan nama Markle, ia menutup lembaran baru dalam hidupnya dan secara simbolis menandai perjalanan baru sebagai seorang istri, ibu, dan individu yang telah menemukan identitasnya yang lebih utuh. Keputusan ini menunjukkan kematangan dan keyakinan diri yang kuat dalam menentukan jalur hidupnya sendiri, di luar bayang-bayang masa lalunya sebagai aktris dan anggota keluarga kerajaan.
Perubahan ini tidak dapat dilihat sebagai sekadar strategi publikasi atau gimmick belaka. Ini merupakan pernyataan yang kuat dan refleksi yang jujur tentang perjalanan pribadi Meghan dalam membangun identitas dan nilai keluarganya.
Kesimpulan: Perubahan nama dari Meghan Markle menjadi Meghan Sussex bukan hanya perubahan nama semata, tetapi pernyataan yang signifikan mengenai identitas pribadi dan keluarga yang ia bangun. Keputusan ini sejalan dengan tradisi keluarga kerajaan dan mencerminkan nilai kebersamaan dan komitmennya terhadap keluarga kecilnya.