Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Juli 2025, Program Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan
Pemerintah, melalui Kementerian Sosial, berencana membuka Sekolah Rakyat pada Juli 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru 2025/2026. Inisiatif ini menargetkan masyarakat miskin ekstrem atau Desil 1 yang terdata dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSE). Apabila kuota dari Desil 1 belum terpenuhi, penerimaan akan diperluas ke kelompok Desil 2 dan Desil 3.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan bahwa siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan makanan tiga kali sehari. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah akan menjadi sumber makan siang bagi para siswa. Sementara itu, kebutuhan makan pagi dan malam akan dipenuhi oleh pihak sekolah. "Kalau dari MBG siang hari. Pagi sama malam disediakan oleh Sekolah (Rakyat)," ujarnya saat mengunjungi Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Jawa Tengah.
Saat ini, penyaluran MBG ke Sekolah Rakyat masih dalam tahap perencanaan. Gus Ipul mengungkapkan bahwa ia telah membahas hal ini dengan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, yang menyambut baik inisiatif tersebut. "Baru pembicaraan. Tapi, beliau (Dadan) siap," kata Gus Ipul.
Pada tahap awal, Sekolah Rakyat akan dibuka untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA). Namun, Presiden Prabowo Subianto memiliki visi yang lebih luas, yaitu memperluas cakupan pendidikan di Sekolah Rakyat hingga jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Setiap Sekolah Rakyat ditargetkan mampu menampung 1.000 siswa untuk setiap jenjang (SD, SMP, dan SMA). Gus Ipul menyebutkan bahwa saat ini, terdapat 53 lokasi Sekolah Rakyat yang siap beroperasi.
Berikut adalah poin-poin penting terkait Sekolah Rakyat:
- Waktu Pelaksanaan: Juli 2025 (Tahun Ajaran Baru 2025/2026)
- Target Penerima: Masyarakat miskin ekstrem (Desil 1 DTSE), kemudian Desil 2 dan Desil 3 jika kuota belum terpenuhi
- Jumlah Makan: Tiga kali sehari (makan siang dari MBG, pagi dan malam dari sekolah)
- Jenjang Awal: SMA, dengan rencana perluasan ke SD dan SMP
- Kapasitas: 1.000 siswa per sekolah per jenjang
- Jumlah Lokasi: 53 lokasi siap beroperasi