Kolaborasi Ara-Aguan: Ratusan Rumah di Bojongloa Kaler Siap Direnovasi Total
Kabar gembira menghampiri warga Bojongloa Kaler, Bandung, Jawa Barat, dengan dimulainya program renovasi rumah yang diinisiasi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, bersama Sugianto Kusuma Aguan, pendiri Agung Sedayu Group, melalui Yayasan Buddha Tzu Chi.
Program ini menargetkan perbaikan 500 unit rumah yang tidak layak huni di Kota Bandung. Simbolisasi dimulainya proyek renovasi dilakukan di Bojongloa Kaler dengan dihadiri langsung oleh Ara, Aguan, serta pejabat daerah. Ikin (55), salah seorang penerima bantuan, mengungkapkan rasa syukur atas program ini. Rumahnya yang telah ditempati selama 30 tahun dengan kondisi memprihatinkan akhirnya mendapatkan perhatian.
"Atap genteng rumah saya sudah banyak yang rusak. Selama ini belum ada bantuan, dan saya sangat bersyukur dengan adanya program ini," ujarnya.
Rumah Ikin yang memiliki luas bangunan 36 meter persegi dan luas lahan 27,5 meter persegi, dihuni oleh dua kepala keluarga (KK) dengan total tiga orang. Kondisi rumahnya memprihatinkan, dengan dinding dan atap terbuat dari kayu yang sudah lapuk, lantai hanya berupa coran tanpa keramik, serta kerusakan parah pada atap dan plafon.
Senada dengan Ikin, Iis Qomariah (56), warga lainnya, juga menyambut baik program renovasi ini. Rumahnya yang berukuran 20 meter persegi dan terletak di gang sempit, kondisinya juga kurang layak. Dinding rumahnya retak, dan lantai dua terbuat dari kayu dan tripleks. Atap rumahnya pun menggunakan asbes, sehingga saat hujan deras seringkali air masuk ke dalam rumah.
"Saya takut rumah roboh karena kayunya sudah rapuh. Saya berharap pembangunannya cepat selesai," ungkap Iis.
Ketua RT 01/ RW 03 Kelurahan Jamika, Novianti, menyatakan bahwa masih banyak warganya yang membutuhkan bantuan serupa. Ia bersyukur karena program ini tidak membebani warga dengan biaya, karena seluruhnya ditanggung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi.
"Kami berharap program ini dapat terus berlanjut karena sangat bermanfaat bagi warga yang rumahnya tidak layak huni," kata Novianti.
Aguan menjelaskan bahwa biaya renovasi per rumah berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 40 juta. Yayasan Buddha Tzu Chi juga membuka kesempatan bagi warga sekitar yang berminat menjadi tukang untuk membantu renovasi dengan upah borongan.
"Kita ajak warga sekitar untuk bekerja. Bahan-bahan bangunan semuanya dari Yayasan," jelas Aguan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut memberikan dukungan dengan menanggung biaya kontrakan sementara bagi warga yang rumahnya direnovasi, sebesar Rp 3 juta untuk tiga bulan pengerjaan, serta bantuan sembako.
"Selama tiga bulan pengerjaan, warga memerlukan kontrakan. Kami siapkan paket makanan dan bantuan kontrakan," ujar Gubernur Jawa Barat.
Lokasi renovasi tersebar di beberapa kecamatan di Kota Bandung, dengan rincian 286 unit di Bojongloa Kaler, 138 unit di Babakan Ciparay, 69 unit di Bandung Kulon, dan 7 unit di Cibeunying Kidul. Delapan kelurahan yang menjadi sasaran program ini adalah Babakan, Jamika, Kopo, Babakan Asih, Sukaasih, Babakan Tarogong, Warung Muncang, dan Cisadas. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga dan memberikan tempat tinggal yang layak dan aman.