Ancaman Kesehatan di Usia Muda: Dampak Gaya Hidup Buruk Terdeteksi Mulai Usia 30-an
Gaya Hidup Tidak Sehat Mengintai Kesehatan di Usia 30-an
Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik, seringkali dianggap sebagai masalah yang bisa ditunda penanganannya hingga usia yang lebih matang. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa dampak negatif dari gaya hidup tidak sehat ini dapat muncul lebih awal dari yang diperkirakan, bahkan mulai usia 36 tahun.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Medicine (2025) oleh Tiia Kekäläinen, Johanna Ahola, dkk., meneliti kesehatan fisik dan mental ratusan individu selama lebih dari tiga dekade. Hasilnya menunjukkan bahwa kebiasaan buruk tersebut dapat memicu masalah kesehatan serius jauh sebelum usia senja.
Individu yang memiliki kombinasi kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurang olahraga menunjukkan kondisi kesehatan fisik dan mental yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang menghindari gaya hidup tidak sehat. Lebih lanjut, penelitian ini mengidentifikasi dampak unik dari masing-masing kebiasaan tersebut:
- Kurang Olahraga: Terutama terkait dengan penurunan kesehatan fisik.
- Merokok: Berhubungan erat dengan kesehatan mental yang memburuk.
- Konsumsi Alkohol Berlebihan: Dikaitkan dengan penurunan kesehatan fisik dan mental secara bersamaan.
Yang mengejutkan, tanda-tanda kerusakan kesehatan ini dapat terdeteksi pada pertengahan usia 30-an. Studi ini juga menegaskan bahwa semakin banyak kebiasaan buruk yang dimiliki seseorang dan semakin lama kebiasaan itu berlangsung, semakin besar pula dampak negatifnya terhadap kesehatan.
Konsekuensi Jangka Panjang dan Pentingnya Pencegahan Dini
Gaya hidup tidak sehat secara bertahap menggerogoti kesehatan mental dan meningkatkan faktor risiko metabolik, yang pada gilirannya memicu berbagai penyakit kronis. Dr. Tiia Kekäläinen, penulis utama studi ini, menekankan pentingnya mengatasi kebiasaan berisiko seperti merokok, minum alkohol berlebihan, dan kurang aktivitas fisik sedini mungkin.
Tindakan pencegahan ini bertujuan untuk menghindari akumulasi kerusakan dari tahun ke tahun, yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental dan fisik yang buruk di kemudian hari. Penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung dan kanker, merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Namun, dengan mengadopsi gaya hidup sehat, risiko terkena penyakit-penyakit ini dapat dikurangi, dan peluang untuk hidup lebih lama dapat ditingkatkan.
Dampak Spesifik Kebiasaan Buruk
-
Merokok: Kebiasaan merokok, baik konvensional maupun elektrik, dapat memicu tekanan darah tinggi, kerusakan pembuluh darah, dan sesak napas. Efek negatif ini mempercepat penuaan biologis, bahkan di usia muda. Berhenti merokok adalah salah satu langkah terpenting untuk meningkatkan peluang hidup lebih lama.
-
Minum Alkohol Berlebihan: Konsumsi alkohol berlebihan merusak gen dan menyebabkan peradangan hati, yang dapat berkembang menjadi sirosis, yaitu kerusakan hati permanen. Alkohol juga mengganggu fungsi ginjal dan dapat menyebabkan kerusakan otak terkait alkohol (ARBD) serta beberapa jenis demensia. Batas aman konsumsi alkohol adalah satu gelas wine untuk wanita dan dua gelas untuk pria.
-
Kurang Aktivitas Fisik: Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama kematian akibat penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan gangguan kognitif. Orang yang kurang bergerak memiliki risiko kematian 20-30% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang aktif. Aktivitas fisik intensitas sedang maupun berat, seperti berjalan kaki, bersepeda, berdansa, lari, berenang, atau lompat tali, dapat meningkatkan kesehatan. Olahraga membantu mengendalikan gula darah, tekanan darah, dan kolesterol, serta mengurangi berat badan dan mencegah obesitas.