Pemkot Depok Akan Benahi Pelaksanaan Car Free Day di Margonda
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan car free day (CFD) yang baru saja diresmikan di Jalan Margonda Raya. Wali Kota Depok, Supian Suri, menyatakan bahwa pelaksanaan CFD perdana tersebut masih jauh dari kata ideal dan memerlukan sejumlah perbaikan signifikan.
Supian Suri mengungkapkan evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan sebelum pelaksanaan CFD berikutnya. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan dan merumuskan solusi agar CFD di Margonda dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
"Kita akan mengevaluasi pelaksanaan hari ini sebelum CFD pekan depan," ujarnya di Depok Open Space (DOS) Balai Kota, Minggu (4/5/2025). "Memang kita belum pada konsep yang ideal, pertama infrastruktur kita juga tidak seideal Jakarta," tambahnya, menyoroti keterbatasan infrastruktur sebagai salah satu kendala utama.
Kendati demikian, Supian Suri menekankan pentingnya memulai CFD sebagai wadah aktivitas olahraga dan silaturahmi warga Depok. Ia berpendapat bahwa menunggu kondisi ideal bukanlah pilihan yang bijak. Pelaksanaan CFD perdana ini dianggap sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi tantangan dan mencari solusi secara bertahap.
"Kita nggak akan bisa memulai kalau seandainya kita menunggu pada posisi ideal. Makanya kita hari ini kita mencoba seperti apa, sedikit banyak buat saya," ungkapnya.
Selain sebagai ajang olahraga, CFD di Margonda juga memberikan peluang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjajakan produk mereka. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
"Dengan kehadiran kita, olahraga kita banyak juga yang mendapat manfaat UMKM kita juga, ini juga menjadi hal yang positif," kata Supian.
Beberapa poin penting yang menjadi catatan evaluasi antara lain:
- Durasi Waktu: Idealnya, CFD berlangsung mulai pukul 06.00 hingga 14.00 WIB.
- Ruas Jalan: CFD sebaiknya digelar di ruas jalan yang padat lalu lintas (crowded) untuk memaksimalkan dampak pengurangan polusi udara.
- Alternatif Jalan: Ketersediaan alternatif jalan juga menjadi perhatian, mengingat penutupan Jalan Margonda Raya dapat menyebabkan kemacetan di ruas jalan lainnya.
Supian Suri mengakui bahwa tujuan utama CFD, yaitu mengurangi polusi udara, belum sepenuhnya tercapai di Jalan Margonda Raya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk keterbatasan alternatif jalan dan belum idealnya lokasi pelaksanaan.
"Tujuan utamanya bagaimana polusi udara bisa terkurangi dengan kegiatan ini. Itu menjadi salah satu hal yang menjadi syarat dari sisi waktu, dari sisi alternatif jalan kita belum punya juga banyak alternatif," jelasnya.
Wali Kota Depok terbuka terhadap masukan dan kritikan dari masyarakat terkait pelaksanaan CFD di Margonda. Ia berharap, dengan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, CFD di Depok dapat mencapai kondisi ideal dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga.
"Saya menerima masukan, kritikan terhadap pelaksanaan ini. Tapi izinkan kita memulai ini mudah-mudahan insya Allah tahap demi tahap kita akan mencapai yang kondisi ideal," pungkasnya.