Tim SAR Selamatkan Lima Awak Kapal yang Karam di Selat Malaka
Lima awak kapal motor Ade Putra berhasil diselamatkan oleh tim SAR setelah kapal mereka karam di perairan Selat Malaka, tepatnya di wilayah Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. Penemuan dramatis ini terjadi pada Minggu (4/5/2025) dini hari.
Menurut Kapten Kapal RB 218 Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pekanbaru, Leni Tadika, kelima korban ditemukan dalam kondisi selamat di atas atap kapal yang hampir seluruhnya tenggelam. Proses evakuasi berlangsung cepat karena kondisi cuaca yang buruk dan keadaan para korban yang memprihatinkan. "Kami menemukan mereka di atap kapal yang sudah tenggelam. Secepatnya kami evakuasi ke dalam Kapal RB 218," ungkap Leni.
Leni menambahkan bahwa kelima korban sangat beruntung karena tim SAR berhasil menemukan mereka tepat waktu. "Kalau kita telat sedikit saja, mereka bisa tenggelam bersama kapal. Begitu kelima korban berhasil kita naikkan ke kapal penyelamat, kapal mereka langsung tenggelam," jelasnya.
Tim SAR memperkirakan perjalanan ke lokasi kejadian memakan waktu sekitar empat jam. Petugas juga harus berhati-hati selama pencarian karena banyaknya jaring nelayan di sekitar lokasi. Mereka juga harus mengikuti arus untuk menemukan korban.
Saat ditemukan, kelima korban dalam kondisi lemah akibat kedinginan dan kelaparan. Petugas rescue dari Unit Siaga SAR Rohil segera memberikan pertolongan pertama berupa pakaian hangat, makanan, dan minuman. "Saat itu sedang hujan deras. Mereka sudah sangat kedinginan dan lapar. Kami berikan baju hangat dan makanan. Selanjutnya, kelima korban dievakuasi ke Kelurahan Panipahan, Rokan Hilir, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," ujar Leni.
Sebelumnya, Kantor SAR Pekanbaru menerima laporan tentang kecelakaan kapal di Selat Malaka pada Sabtu (3/5/2025) malam. Kepala Kantor SAR Pekanbaru, Budi Cahyadi, menjelaskan bahwa kapal yang mengalami musibah tersebut adalah KM Ade Putra. "Informasi awal yang kami terima, kapal tenggelam akibat cuaca buruk dan angin kencang di Selat Malaka," jelas Budi.
Kapal KM Ade Putra membawa lima orang kru, termasuk nakhoda bernama Miktari (48), Kepala Kamar Mesin (KKM) Rinaldi (23), dan tiga orang kelasi, yaitu Sugianto (50), Kirmanto (50), dan Basri (37). Menurut keterangan para korban, mereka sedang dalam perjalanan dari Malaysia menuju Bagansiapiapi, Kabupaten Rohil, dengan membawa muatan barang.