Tragedi di Rinjani: Pendaki Malaysia Meninggal Dunia di Jalur Torean

Gunung Rinjani kembali berduka. Seorang pendaki asal Malaysia, Rennie bin Abdul Ghani, dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang sedalam kurang lebih 100 meter di jalur pendakian Torean. Insiden nahas ini terjadi pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, sekitar pukul 13.00 WITA di kawasan Banyu Urip, saat korban sedang dalam proses menuruni gunung.

Jalur Torean, yang baru dibuka secara resmi sekitar tahun 2020, memang dikenal akan keindahan alamnya yang memukau, namun juga memiliki tantangan tersendiri. Dibandingkan dengan jalur pendakian populer lainnya seperti Sembalun atau Senaru, Torean cenderung lebih sepi dan menawarkan pengalaman pendakian yang lebih intim dengan alam. Meskipun demikian, jalur ini tidak bisa dianggap remeh. Keindahan padang rumput yang luas dan jalur yang mengharuskan pendaki untuk beberapa kali menyeberangi sungai kering menjadi daya tarik tersendiri.

Namun, dibalik keindahannya, jalur Torean menyimpan sejumlah tantangan yang memerlukan kewaspadaan ekstra dari para pendaki. Jalur ini didominasi oleh medan turunan, meskipun terdapat beberapa titik tanjakan yang cukup menguras tenaga. Salah satu tantangan ekstrem di jalur ini adalah keberadaan anak tangga curam yang nyaris vertikal, yang memaksa pendaki untuk berhati-hati dalam setiap langkah. Selain itu, terdapat pula jalur sempit dan terjal yang mengharuskan pendaki untuk berpegangan pada tali demi menjaga keseimbangan. Kondisi ini seringkali menyebabkan antrean, terutama saat jalur ramai oleh pendaki.

Jalur Torean menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, di antaranya:

  • Sungai Kokok Putih: Sungai berbatu yang terletak di dasar lembah dan dikelilingi oleh tebing-tebing hijau yang mempesona.
  • Jembatan Kayu: Jembatan ini digunakan untuk menyeberangi sungai dan kembali ke jalur utama pendakian.
  • Air Terjun Penimbungan: Air terjun yang berasal dari aliran sungai di ketinggian, menawarkan kesegaran alami bagi para pendaki.
  • Danau Segara Anak: Danau kawah yang berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, menyajikan pemandangan yang spektakuler.

Waktu tempuh melalui jalur Torean diperkirakan mencapai sekitar 9 jam, namun hal ini sangat bergantung pada kondisi fisik pendaki dan cuaca. Mengingat medannya yang cukup menantang dan berisiko, jalur ini sangat disarankan hanya untuk pendaki yang berpengalaman dan terbiasa dengan medan ekstrem. Tragedi yang menimpa Rennie bin Abdul Ghani menjadi pengingat bagi seluruh pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mempersiapkan diri dengan matang sebelum melakukan pendakian, terutama di jalur-jalur yang dikenal memiliki tingkat kesulitan tinggi.