Badan Gizi Nasional Intensifkan Pelatihan SDM untuk Program Makan Bergizi Gratis

Badan Gizi Nasional (BGN) terus memacu persiapan sumber daya manusia (SDM) untuk menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi prioritas pemerintah. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa pihaknya menggandeng Universitas Pertahanan (Unhan) untuk memberikan pendidikan dan pelatihan intensif kepada 30.000 kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Pelatihan yang ditargetkan rampung pada akhir Juli ini, merupakan langkah strategis untuk mempercepat dan memperluas jangkauan program MBG. Dadan menjelaskan bahwa ketersediaan SDM yang kompeten menjadi kunci utama dalam memastikan kelancaran distribusi dan kualitas pelayanan program MBG di seluruh pelosok negeri.

"Untuk mengembangkan pelayanan lebih cepat, kita sangat tergantung dengan SDM. Dan SDM ini kita sedang didik batch 3, 30.000, yang dilakukan oleh Unhan. Dan insya Allah akan selesai di akhir Juli," ujar Dadan, menekankan pentingnya sinergi antara BGN dan Unhan dalam meningkatkan kapasitas SDM di bidang gizi.

Program MBG sendiri telah menjangkau 3,3 juta penerima hingga akhir April 2025, dengan dukungan dari 1.082 SPPG. BGN optimis jumlah penerima manfaat akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah SPPG yang beroperasi. Dadan memperkirakan, pada pertengahan Mei 2025, jumlah SPPG akan bertambah signifikan, sehingga mampu menjangkau lebih dari 4 juta penerima pada akhir bulan.

"Sejauh ini sesuai dengan target karena target kami dulu sampai April itu melayani sampai 3 juta, dan Alhamdulillah sudah tercapai. Nanti bulan Mei kami akan melayani sampai 4 juta," kata Dadan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

BGN menargetkan dapat melayani hingga 6 juta penerima manfaat pada akhir Mei atau awal Juni, dan mempertahankan angka tersebut hingga akhir Juli. Selain SDM, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya aspek anggaran dan infrastruktur dalam mendukung keberhasilan program MBG.

Untuk memastikan program berjalan optimal, BGN berencana membangun 1.502 SPPG dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk mendirikan 28.000 SPPG lainnya. Namun, Dadan mengakui bahwa tantangan utama dalam pengelolaan SPPG adalah pemantauan kualitas dan aspek higienis.

Oleh karena itu, BGN terus berupaya memperketat seleksi mitra dan meningkatkan supervisi infrastruktur, sehingga program MBG dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, BGN optimis program MBG dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia.

Tantangan dan Strategi:

  • Pemantauan kualitas dan aspek higienis SPPG menjadi fokus utama.
  • Seleksi mitra diperketat untuk memastikan standar kualitas.
  • Supervisi infrastruktur ditingkatkan melalui kerjasama dengan berbagai pihak.

Target dan Proyeksi:

  • 3,3 juta penerima manfaat telah terjangkau hingga akhir April 2025.
  • Target 4 juta penerima manfaat pada akhir Mei 2025.
  • Target 6 juta penerima manfaat pada akhir Mei atau awal Juni 2025 dan dipertahankan hingga akhir Juli.