Paus Fransiskus Kirim Pesan Damai dari Ranjang Rumah Sakit, Ucapkan Terima Kasih atas Doa Global

Paus Fransiskus Kirim Pesan Damai dari Ranjang Rumah Sakit, Ucapkan Terima Kasih atas Doa Global

Dalam sebuah surat yang ditulis di tengah perawatan medisnya di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Paus Fransiskus menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada umat beriman di seluruh dunia atas doa dan dukungan yang telah mereka panjatkan. Pemimpin Gereja Katolik Roma ini telah dirawat selama dua pekan, sejak tanggal 14 Februari 2025, untuk mengatasi pneumonia yang dideritanya. Kondisi kesehatan Paus, meskipun telah menunjukkan perkembangan positif, masih terus dipantau oleh tim medis. Kehadiran Paus di rumah sakit telah memaksanya untuk membatalkan beberapa agenda penting, termasuk doa mingguan tradisional Vatikan.

Meskipun terbaring di ranjang rumah sakit, Paus Fransiskus tetap teguh dalam komitmennya untuk perdamaian dunia. Dalam suratnya, ia secara khusus menyinggung beberapa wilayah yang dilanda konflik, memohon agar perdamaian segera terwujud. Pesan yang disampaikan Paus bukan sekadar harapan, tetapi juga sebuah seruan bagi seluruh umat manusia untuk bersama-sama berdoa dan berusaha mewujudkan perdamaian. Ia menekankan betapa tidak masuk akalnya perang di tengah berbagai permasalahan kemanusiaan yang terjadi saat ini. Paus Fransiskus menyebutkan beberapa daerah konflik yang menjadi fokus doanya, antara lain:

  • Ukraina
  • Palestina
  • Israel
  • Lebanon
  • Myanmar
  • Sudan
  • Kivu

Ungkapan terima kasih Paus Fransiskus atas doa-doa yang dipanjatkan untuk kesembuhannya diungkapkan dengan penuh kehangatan dan kerendahan hati. Ia merasakan secara mendalam dukungan dan kasih sayang dari umat Katolik di seluruh dunia. Pernyataan "Saya merasa seolah-olah saya 'dibawa' dan didukung oleh seluruh umat Tuhan" menunjukkan betapa berartinya dukungan tersebut baginya di masa sulit ini. Vatikan, dalam rilis resminya, menyatakan bahwa kondisi klinis Paus Fransiskus tetap stabil. Meskipun demikian, pihak Vatikan masih enggan untuk memberikan prognosis lebih lanjut mengenai proses pemulihannya. Laporan terbaru menyebutkan bahwa meskipun sempat mengalami krisis pernapasan pada tanggal 28 Februari 2025, kondisi tersebut tidak berulang dan Paus kini menerima terapi oksigen tanpa demam. Usia Paus Fransiskus yang telah menginjak 88 tahun juga menjadi pertimbangan khusus dalam proses perawatan medisnya.

Keteguhan Paus Fransiskus dalam menyampaikan pesan damai di tengah perjuangannya melawan penyakit pneumonia, menunjukkan komitmennya yang tidak tergoyahkan untuk misi perdamaian global. Surat yang ditulisnya menjadi bukti nyata kepedulian dan harapannya untuk terciptanya perdamaian abadi di dunia yang tengah dilanda berbagai konflik.