Kehlani Batalkan Penampilan di New York Usai Kontroversi Dukungan Palestina
Musisi Kehlani baru-baru ini mengumumkan pembatalan penampilannya di acara Slope Day di Cornell University, New York. Keputusan ini diambil setelah muncul kontroversi terkait pandangannya tentang konflik Israel-Palestina.
Pembatalan tersebut dipicu oleh dukungan terbuka Kehlani terhadap Palestina, yang dinilai oleh beberapa pihak di kampus dan media konservatif sebagai sikap yang problematik. Kritikus menyoroti lirik dan visual dalam video musiknya, termasuk penggunaan frasa "long live the intifada," yang dianggap mengandung unsur anti-Israel.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial, Kehlani menjelaskan bahwa pihak universitas menyatakan kekecewaannya atas pandangannya tentang isu tersebut. Presiden Cornell University, Michael Kotlikoff, menekankan bahwa Slope Day seharusnya menjadi ajang untuk persatuan, bukan perpecahan.
Menanggapi kritik tersebut, Kehlani membantah tuduhan antisemitisme. Ia menegaskan bahwa dirinya menentang genosida dan pembantaian warga sipil, bukan membenci orang Yahudi. Lebih lanjut, Kehlani mengungkapkan bahwa ia masih bekerja sama dengan organisasi Yahudi progresif seperti Jewish Voice for Peace. Fokus kritiknya, kata Kehlani, tertuju pada pemerintah Israel dan kebijakan militernya, bukan pada komunitas Yahudi secara keseluruhan.
"Saya anti-genosida, anti-pembantaian warga sipil, bukan anti-Yahudi," tegas Kehlani dalam pernyataannya.
Kehlani juga menyoroti keterlibatannya dalam penggalangan dana untuk Palestina melalui penjualan kaos buatan Palestina untuk mendukung Operation Olive Branch. Tindakan ini semakin memperkuat posisinya sebagai musisi yang vokal tentang isu-isu kemanusiaan dan politik.
Terlepas dari kontroversi yang ada, Kehlani menegaskan komitmennya untuk terus berkarya dan mendukung komunitas yang tertindas. Saat ini, ia sedang fokus mengerjakan album barunya.
Kontroversi ini menyoroti kompleksitas isu Israel-Palestina dan dampaknya terhadap kebebasan berekspresi, khususnya bagi tokoh publik. Dukungan Kehlani terhadap Palestina telah memicu perdebatan sengit, dan pembatalan penampilannya di Cornell University menjadi contoh nyata bagaimana pandangan politik dapat memengaruhi karier seorang seniman.
- Dukungan Kehlani terhadap Palestina memicu kontroversi.
- Pembatalan penampilannya di Slope Day, Cornell University.
- Tuduhan antisemitisme dibantah oleh Kehlani.
- Kerjasama dengan organisasi Yahudi progresif.
- Fokus kritik pada pemerintah Israel dan kebijakan militernya.
- Komitmen untuk mendukung komunitas yang tertindas.
- Pengerjaan album baru.