Batu Ampar Diproyeksikan Jadi Hub Logistik Regional: Transformasi Dorong Konektivitas Global

Transformasi yang dilakukan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), bagian dari Holding BUMN Danareksa, di Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar, Batam, menunjukkan perkembangan signifikan. Inisiatif ini bertujuan menjadikan TPK Batu Ampar sebagai pusat (hub) logistik regional yang terintegrasi dengan jaringan pelabuhan internasional.

Direktur Investasi 2 Holding BUMN Danareksa, Rizwan Rizal Abidin, menyatakan komitmen penuh dalam mendukung pengembangan TPK Batu Ampar. Sejak pembangunan infrastruktur pada tahun 2023, terminal peti kemas ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam berbagai aspek. Peningkatan produktivitas mencapai 500 persen, efisiensi biaya logistik meningkat hingga 57 persen, dan konektivitas yang terjalin dengan 20 pelabuhan internasional.

Transformasi Persero Batam ini selaras dengan Asta Cita, yang menekankan pentingnya sektor maritim dalam pembangunan nasional. TPK Batu Ampar kini semakin kompetitif, efisien, dan mampu melayani kapal-kapal berstandar global. Kolaborasi dengan operator besar dunia diharapkan meningkatkan standar kualitas pelayanan dengan proses yang transparan dan kompetitif, sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik.

Setelah sukses melakukan dua pelayaran langsung internasional (direct call) pada tahun 2024, TPK Batu Ampar kembali meluncurkan direct call ketiga dengan Kapal MV Ever Core rute Batam-China pada 30 April 2025. Hal ini memperkuat posisi Batam sebagai pusat logistik strategis dan berdaya saing. Pelayaran langsung ini diharapkan memperkokoh posisi Batam sebagai simpul utama dalam jaringan logistik internasional, sekaligus mengakselerasi status Batam untuk menjadi pusat transshipment port nasional.

TPK Batu Ampar akan terus dikembangkan secara bertahap, dengan target kapasitas terminal mencapai 2,1 juta TEUs pada tahun 2028. Pengembangan ini mencakup pembangunan dermaga sepanjang 1.600 meter, kedalaman alur hingga 16 meter, dan fasilitas container yard seluas 31 hektare. Pengembangan ini juga diproyeksikan dapat mendorong pertumbuhan industri di kawasan Tanjung Uncang dan Tanjung Pinggir, menciptakan lapangan kerja baru, dan memberikan dampak positif terhadap ekosistem pendukung lainnya.

Persero Batam juga berencana mengembangkan potensi air-cargo terminal yang menangani 90 penerbangan per hari, serta logistik multipurpose seperti baja dan kargo cair. Keberhasilan pembangunan TPK Batu Ampar diwujudkan berkat sinergi antara pemerintah, BUMN, dan mitra strategis. Diharapkan, sinergi ini dapat terus berlanjut untuk mewujudkan era baru Batam sebagai salah satu pusat perdagangan dan industri dunia.