Bobby Nasution Pangkas Anggaran 'Aneh' Pemprov Sumut, Prioritaskan Kinerja Pelayanan Publik

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menunjukkan komitmennya terhadap efisiensi anggaran dengan melakukan pemangkasan terhadap sejumlah alokasi dana yang dinilai kurang relevan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut).

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap instruksi Presiden terkait optimalisasi anggaran negara yang harus difokuskan pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Pemangkasan anggaran ini menyasar pos-pos belanja yang dianggap tidak esensial, seperti alokasi dana sebesar Rp 100 juta untuk pembelian tusuk gigi dan Rp 48 juta untuk pengadaan 15 buah kue tar.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Porman Mahulae, menyampaikan bahwa tindakan tegas Bobby Nasution ini sejalan dengan arahan Presiden untuk melakukan efisiensi anggaran secara menyeluruh. Dana yang berhasil dihemat dari pemangkasan anggaran tersebut akan dialihkan untuk membiayai program-program yang lebih produktif dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat Sumut.

"Beliau [Bobby Nasution] tegak lurus dengan instruksi Bapak Presiden tentang efisiensi anggaran, untuk itu beliau tertibkan semua belanja yang tidak berguna dan mengalihkannya ke belanja-belanja yang produktif dan berdampak langsung ke masyarakat,” ujar Porman.

Bobby Nasution juga telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumut untuk lebih cermat dalam mengelola anggaran dan memastikan bahwa setiap pengeluaran memiliki manfaat yang jelas bagi masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menghindari praktik-praktik pemborosan anggaran dan mengalokasikan dana hanya untuk program-program yang benar-benar dibutuhkan.

Lebih lanjut, Bobby Nasution menegaskan bahwa APBD Pemprov Sumut harus digunakan secara optimal untuk mendukung pelaksanaan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Program ini mencakup berbagai inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sumut, antara lain:

  • Program Unggulan Bersekolah Gratis (PUBG)
  • Program Berobat Gratis (PROBIS)
  • Jaminan Kestabilan Harga Komoditi Pangan (JASKOP)
  • Digitalisasi Pelayanan Publik “Cepat, Responsif, Handal, dan Solutif” (CERDAS)
  • Infrastruktur Strategis Terintegrasi (INSTANSI)
  • Perlindungan Rakyat Melalui Restorative Justice (PRESTICE)

Sebelumnya, Bobby Nasution sempat menyoroti adanya temuan anggaran yang dinilai tidak masuk akal dalam pengajuan dari sejumlah dinas dan badan di lingkungan Pemprov Sumut. Salah satu contohnya adalah alokasi dana sebesar Rp 100 juta untuk pembelian tusuk gigi. Selain itu, Badan Penghubung Pemprov Sumut juga diketahui mengalokasikan dana sebesar Rp 48.750.000 untuk pembelian 15 kue tar berukuran 60 x 40 cm.

Paket pengadaan kue tar tersebut diumumkan pada 21 Januari 2025 melalui metode pengadaan langsung, dengan sumber dana berasal dari APBD Sumut dengan Kode RUP 55658358. Temuan-temuan ini semakin memperkuat tekad Bobby Nasution untuk melakukan penertiban anggaran secara menyeluruh dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat Sumut.