Kisah Ryan Adriandhy: ADHD Bukan Penghalang Sukses dalam Dunia Animasi

Ryan Adriandhy, seorang komika dan sutradara di balik film animasi "Jumbo", baru-baru ini berbagi pengalaman masa kecilnya yang penuh tantangan. Ia mengungkapkan pernah menjadi korban perundungan di Sekolah Dasar karena perbedaan fisik dan kondisi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang didiagnosis sejak usia dini.

Dalam sebuah kesempatan wawancara di Jakarta Selatan, Ryan menceritakan bagaimana ia mengalami ejekan verbal karena perubahan fisiknya yang lebih cepat dibandingkan teman-temannya. Kondisi ini membuatnya merasa berbeda dan menjadi sasaran perundungan.

Namun, Ryan tidak menyerah pada keadaan. Ia memilih untuk memahami ADHD dan mencari cara untuk mengelolanya dengan baik. Alih-alih melihatnya sebagai hambatan, Ryan justru menjadikan ADHD sebagai bagian dari dirinya yang unik.

Ryan juga memberikan pandangannya mengenai bagaimana orang tua seharusnya bersikap terhadap anak-anak yang mengidap ADHD. Ia menekankan pentingnya empati dan pemahaman bahwa kondisi tersebut bukanlah kesalahan anak. Orang tua perlu mencari cara untuk menyalurkan energi dan minat anak dengan ADHD, serta menyadari bahwa kesulitan fokus atau hiperaktivitas yang mereka alami bukanlah karena kesalahan mereka, melainkan karena kondisi kimiawi otak yang berbeda.

Menariknya, Ryan mengungkapkan bahwa ADHD tidak secara langsung menginspirasi pembuatan film "Jumbo". Namun, ia meyakini bahwa kondisinya itu memberikan kontribusi positif dalam proses kreatifnya. Dunia animasi, dengan berbagai tahapan dan variasi tugas, ternyata sangat cocok dengan ritme fokusnya yang unik. Proses pembuatan film animasi yang melibatkan rekaman suara, pembuatan storyboard, animasi, dan rendering, memberikan stimulasi yang berbeda-beda sehingga ia tidak merasa monoton dan dapat mempertahankan fokusnya dalam jangka waktu yang lebih lama.

Ryan menambahkan bahwa variasi dalam proses pembuatan film animasi sangat membantu dalam mengatasi tantangan yang dihadapi penderita ADHD. Perubahan fase pekerjaan yang konstan dan beragam menjaga pikirannya tetap terlibat dan mencegahnya merasa bosan atau kehilangan minat. Dengan demikian, ADHD justru menjadi kekuatan yang membantunya untuk tetap produktif dan kreatif dalam menghasilkan karya animasi yang berkualitas.

Dengan kisah inspiratifnya, Ryan Adriandhy membuktikan bahwa ADHD bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Dengan pemahaman, dukungan, dan pengelolaan yang tepat, individu dengan ADHD dapat mengembangkan potensi mereka dan mencapai impian mereka di berbagai bidang, termasuk dunia seni dan animasi.