Aksi Vandalisme Mengotori Pembukaan Kembali Gunung Gede Pangrango: Pendaki Buang Limbah di Area Sensitif
Pendakian Gunung Gede Pangrango, yang baru saja dibuka kembali untuk umum, tercoreng oleh tindakan tidak bertanggung jawab dari sejumlah pendaki. Laporan yang beredar luas menunjukkan adanya pembuangan limbah pribadi secara sembarangan di area-area vital di gunung tersebut.
Setelah penutupan sementara akibat aktivitas vulkanik, antusiasme para pendaki untuk kembali menjelajahi keindahan Gunung Gede Pangrango sangat tinggi. Sayangnya, euforia ini ternodai oleh perilaku oknum yang tidak menghormati kelestarian lingkungan. Temuan yang paling mencolok adalah keberadaan celana dalam bekas yang dibuang di atas hamparan bunga edelweiss di kawasan Alun-alun Suryakencana. Edelweiss, yang dikenal sebagai 'bunga abadi', merupakan flora yang dilindungi dan menjadi simbol keindahan pegunungan.
Tidak hanya itu, laporan lain mengungkap praktik yang lebih menjijikkan, yaitu pembuangan tinja di dekat sumber mata air. Sumber mata air ini sangat penting bagi para pendaki untuk memenuhi kebutuhan air minum mereka selama pendakian. Tindakan ini tidak hanya mencemari sumber air, tetapi juga berpotensi menyebarkan penyakit dan membahayakan kesehatan para pendaki lainnya. Padahal, di sekitar sumber mata air telah dipasang peringatan untuk tidak melakukan pencemaran.
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) telah menyatakan kekecewaannya atas insiden ini. Humas BBTNGGP, Agus Deni, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi untuk mengidentifikasi para pelaku. Jika terbukti bersalah, para pendaki tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sanksi yang mungkin diberikan berupa daftar hitam (blacklist) yang melarang mereka untuk melakukan pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di masa mendatang.
BBTNGGP mengimbau kepada seluruh pendaki untuk selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Gunung Gede Pangrango. Pendaki diharapkan membawa turun semua sampah yang dihasilkan selama pendakian, termasuk sampah pribadi seperti celana dalam bekas. Selain itu, pendaki juga diimbau untuk tidak mencemari sumber mata air dengan cara apapun.
Gunung Gede Pangrango dibuka kembali untuk pendakian pada tanggal 22 April 2025 setelah sebelumnya ditutup akibat peningkatan aktivitas vulkanik. Meskipun demikian, BBTNGGP tetap mengingatkan para pendaki untuk selalu waspada dan tidak mendekati kawah Wadon karena masih berpotensi membahayakan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh para pendaki:
- Jaga Kebersihan: Bawa turun semua sampah yang dihasilkan selama pendakian.
- Hormati Alam: Jangan merusak flora dan fauna yang ada di kawasan Taman Nasional.
- Lindungi Sumber Air: Jangan mencemari sumber mata air dengan cara apapun.
- Patuhi Aturan: Ikuti semua peraturan yang berlaku di kawasan Taman Nasional.
- Waspada: Selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi bahaya, terutama di sekitar kawah.
Aksi vandalisme ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan bertanggung jawab atas setiap tindakan yang kita lakukan. Mari kita jaga bersama keindahan dan kelestarian Gunung Gede Pangrango agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.