Inspirasi Tawaf: Kisah di Balik Lagu Khusnul Khotimah Milik Opick

Inspirasi Tawaf: Kisah di Balik Lagu Khusnul Khotimah Milik Opick

Lagu-lagu religi Opick menjadi bagian tak terpisahkan dari bulan Ramadan di Indonesia. Dari video viral di TikTok hingga pusat perbelanjaan, lantunan melodinya selalu mengisi suasana. Salah satu lagu yang paling dikenal, Khusnul Khotimah, menyimpan kisah inspiratif yang lahir di tengah kesucian Tanah Suci Makkah. Dirilis pada tahun 2007 dalam album Ya Rahman, lagu ini ternyata tercipta saat Opick menunaikan ibadah tawaf.

Dalam sebuah wawancara di program televisi Pagi Pagi Ambyar, Opick menceritakan proses kreatif di balik lagu tersebut. Ia menjelaskan bahwa proses penulisan liriknya tidak selalu terstruktur. Terkadang, ia berkolaborasi dengan tim Tombo Ati, namun seringkali inspirasi datang secara spontan, bahkan di tengah perjalanan. “Banyak lagu yang saya tulis di Makkah dan Madinah saat menunaikan ibadah haji. Dari situ lahir lagu-lagu yang kuat,” ungkap Opick. Pengalaman spiritualnya saat tawaf menjadi pencetus utama terciptanya Khusnul Khotimah. “Saat tawaf, saya menulis lirik Khusnul Khotimah sambil menangis. Jadi, lingkungan atau tempat menulis lagu memang berpengaruh besar,” tambahnya, menekankan betapa suasana spiritual Makkah mewarnai proses kreatifnya.

Keberadaan Opick sebagai salah satu penyanyi religi yang konsisten berkarya hingga kini patut diapresiasi. Seluruh lagu yang diciptakannya merupakan buah karya pribadi, penuh lirik yang menyentuh dan memiliki tempat istimewa di hati penikmat musik Indonesia. Meskipun banyak lagu religi baru bermunculan setiap tahun, lagu-lagu Opick tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pendengar. Popularitas dan pengakuannya sebagai ikon musik Islami telah mengukuhkan posisinya di industri musik Tanah Air.

Pria berusia 50 tahun ini memiliki filosofi unik dalam berkarya. Setiap lagu yang ia ciptakan didedikasikan dengan mindset bahwa itu adalah karya terakhirnya. “Kalau saya menulis, saya tidak boleh berharap dipuji terlebih dahulu. Tidak perlu langsung viral. Murni saja, tulis dulu. Karya itu seperti anak-anak kita, itu kan hadiah. Lagu yang saya buat selalu seolah-olah itu karya terakhir,” tutur penyanyi kelahiran Jember yang telah berkiprah di dunia musik sejak tahun 1995. Dedikasi dan ketulusan hati ini tampaknya menjadi kunci keberhasilannya dalam menciptakan lagu-lagu religi yang begitu menyentuh dan abadi.

Proses kreatif yang unik, dipadukan dengan lirik yang menyentuh, dan dedikasi yang tinggi, menjadi resep kesuksesan Opick dalam menciptakan lagu-lagu religi yang selalu dinantikan setiap Ramadan. Lagu Khusnul Khotimah, dengan kisahnya yang inspiratif dari Tanah Suci, menjadi bukti nyata bagaimana pengalaman spiritual dapat melahirkan karya seni yang bermakna dan abadi.

Berikut beberapa poin penting terkait proses kreatif Opick:

  • Inspirasi lagu sering muncul secara spontan, baik saat berkolaborasi maupun sendirian.
  • Lingkungan dan suasana memiliki pengaruh besar terhadap proses kreatif, seperti saat di Makkah dan Madinah.
  • Menulis lagu dengan mindset bahwa itu adalah karya terakhirnya.
  • Karya musik dianggap sebagai hadiah bagi pendengar.
  • Keberhasilannya tidak hanya karena popularitas, tetapi juga karena ketulusan dan dedikasi.