Presiden Prabowo Agendakan Pertemuan Bilateral dengan Presiden Senat Kamboja dan Utusan Khusus Jepang
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hari ini dijadwalkan menerima kunjungan kenegaraan dari Presiden Senat Kerajaan Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen. Pertemuan penting ini akan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada pukul 11.00 WIB, menandai komitmen kedua negara untuk memperdalam hubungan bilateral yang telah terjalin erat.
Agenda utama dalam pertemuan ini adalah pembahasan mengenai penguatan kerja sama antara Indonesia dan Kamboja di berbagai sektor strategis. Diharapkan, dialog konstruktif antara kedua pemimpin akan menghasilkan inisiatif-inisiatif baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bagi kedua negara.
Sebelumnya, pada malam hari, Presiden Prabowo juga menerima kunjungan dari Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, yang juga merupakan mantan Perdana Menteri Jepang. Kishida menyampaikan surat dari Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, kepada Presiden Prabowo. Pertemuan berlangsung di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa surat dari PM Ishiba berisi pesan penting terkait penunjukan Kishida sebagai Utusan Khusus Perdana Menteri untuk proyek-proyek AZEC (Asia Zero Emission Community). Inisiatif ini merupakan wujud komitmen Jepang dalam mendukung transisi energi bersih di kawasan Asia, dengan Indonesia sebagai salah satu mitra kunci.
Selain penyampaian pesan resmi, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Utusan Khusus Kishida juga membahas perkembangan proyek kerja sama dalam kerangka AZEC. Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memiliki lebih dari 170 Memorandum of Understanding (MoU) dengan Jepang, yang mencakup berbagai bidang kerja sama, termasuk energi, infrastruktur, dan investasi.
- Pertemuan dengan Presiden Senat Kamboja: Fokus pada penguatan hubungan bilateral dan kerja sama strategis.
- Pertemuan dengan Utusan Khusus Jepang: Menerima surat dari PM Jepang dan membahas proyek AZEC.
- Kerangka Kerja Sama AZEC: Inisiatif transisi energi bersih yang melibatkan Indonesia dan Jepang.
- Jumlah MoU dengan Jepang: Lebih dari 170 MoU yang mencakup berbagai sektor.
Rangkaian pertemuan ini menunjukkan peran aktif Indonesia dalam menjalin kemitraan strategis dengan negara-negara di kawasan Asia, serta komitmen untuk berkontribusi pada isu-isu global seperti transisi energi bersih.