Raja Charles III Ungkap Pengalaman Pahit Hadapi Kanker
markdown Kanker, sebuah kata yang mampu membangkitkan ketakutan dan kecemasan. Hal ini juga yang dirasakan oleh Raja Charles III, yang untuk pertama kalinya secara terbuka berbagi pengalaman pribadinya dalam menghadapi penyakit tersebut. Dalam sebuah acara amal yang diadakan di Istana Buckingham pada hari Rabu (30/4), Raja Charles mengungkapkan bahwa diagnosis kanker yang ia terima telah menjadi pengalaman hidup yang sangat menantang, bahkan 'menakutkan' dan 'mengerikan'.
Namun, di balik pengalaman yang sulit itu, Raja Charles juga menemukan sisi positif. Ia mengatakan bahwa perjuangan melawan kanker telah membuka matanya terhadap kebaikan dan kemanusiaan yang luar biasa. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi amal dan individu yang berdedikasi, telah memberikan semangat dan harapan dalam perjalanannya.
"Sebagai seseorang yang termasuk dalam statistik (penyintas kanker), saya dapat memastikan bahwa kanker juga dapat menjadi pengalaman yang menyoroti sisi terbaik dari umat manusia," ujar Raja Charles, seperti dikutip dari CNN.
Diagnosis kanker Raja Charles diumumkan pada Februari 2024. Istana Buckingham tidak memberikan rincian spesifik mengenai jenis kanker yang diderita Raja Charles maupun stadiumnya. Keputusan untuk tidak mengungkapkan informasi detail ini merupakan hal yang wajar, mengingat privasi pasien adalah hak yang perlu dihormati.
Meskipun demikian, Raja Charles tidak menyembunyikan fakta bahwa ia merasa terharu dengan banyaknya dukungan yang ia terima dari masyarakat. Ia mengaku "menangis" setelah ribuan orang mengirimkan pesan dukungan kepadanya. Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian dan simpati masyarakat terhadap Raja Charles dalam menghadapi cobaan ini.
Keluarga Kerajaan Inggris memang memiliki sejarah panjang dalam mendukung berbagai lembaga amal yang bergerak di bidang kanker. Raja Charles sendiri telah lama terlibat dalam kegiatan amal yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker dan memberikan dukungan kepada para pasien serta keluarga mereka. Salah satu contohnya adalah kunjungan Raja Charles ke University College Hospital Macmillan Cancer Centre di London, di mana ia bertemu dengan pasien dan dokter.
Pada bulan Maret lalu, Raja Charles sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena efek samping sementara dari perawatan kanker yang dijadwalkan. Meskipun demikian, pihak istana memastikan bahwa kondisi Raja Charles baik-baik saja dan ia tetap menjalankan tugas-tugasnya sebagai kepala negara.
Keterbukaan Raja Charles tentang pengalamannya menghadapi kanker diharapkan dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi para penderita kanker lainnya. Ia ingin menunjukkan bahwa kanker bukanlah akhir dari segalanya, dan bahwa dengan dukungan yang tepat, seseorang dapat berjuang dan meraih kesembuhan. Pengalaman Raja Charles juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kanker sejak dini.