Pengusaha Samarinda Tewas Diberondong Tembakan di Depan Tempat Hiburan Malam
Tragedi penembakan menggemparkan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu (4/5/2025) dini hari. Seorang pengusaha berinisial D (34), warga Jalan Gerlia, meregang nyawa setelah menjadi korban penembakan brutal di depan sebuah tempat hiburan malam (THM) di Jalan Imam Bonjol. Insiden berdarah ini terjadi sekitar pukul 04.30 Wita, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa korban tewas akibat lima luka tembak. Tim forensik menemukan proyektil bersarang di dada, perut, dan punggung korban. Dua proyektil juga ditemukan di sekitar lokasi kejadian, mengindikasikan aksi penembakan dilakukan secara terencana.
"Memang kita temukan ada lima bekas luka tembakan yang bersarang di dada ada dua, perut satu, kemudian belakang (punggung) ada dua," jelasnya.
Investigasi awal mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan sepeda motor, mengenakan helm, dan jaket ojek online (ojol) saat melancarkan aksinya. Setelah menembak korban, pelaku langsung melarikan diri ke arah Jalan Ahmad Dahlan. Pihak kepolisian kini tengah memburu pelaku dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti lebih lanjut.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda, namun nyawanya tidak tertolong. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit AWS Syaharani untuk proses lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan saksi, korban diketahui datang ke THM bersama lima hingga enam orang anggota keluarganya. Pada pukul 04.15 Wita, korban keluar dari pintu THM dan langsung menjadi sasaran penembakan oleh orang tak dikenal. Penembakan terjadi di depan tempat hiburan malam Crown, sekitar 10 meter dari pintu masuk gerbang THM.
Motif penembakan masih belum diketahui dan menjadi fokus penyelidikan pihak kepolisian. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya konflik antara korban dengan pengunjung THM lainnya. Diduga, penembakan ini telah direncanakan sebelumnya.
Pihak kepolisian juga masih menyelidiki jenis senjata yang digunakan pelaku. Dugaan sementara, senjata tersebut merupakan rakitan dengan kaliber 8-9 milimeter. Namun, kepastian mengenai jenis senjata masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari laboratorium forensik.
Kasus penembakan ini menggemparkan warga Samarinda dan menimbulkan keresahan di kalangan pengusaha dan pengunjung tempat hiburan malam. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan informasi yang dapat membantu proses penyelidikan. Upaya pengejaran terhadap pelaku terus dilakukan untuk mengungkap motif di balik aksi keji ini dan membawa pelaku ke pengadilan.