Awal Pekan Positif: IHSG Reli, Rupiah Sentuh Level Psikologis

Pasar Saham Indonesia Mengawali Pekan dengan Optimisme

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif di awal perdagangan hari Senin, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat, menembus level di bawah 16.400.

Pada pukul 09.02 WIB, IHSG berada di posisi 6.837,37, mencatatkan kenaikan sebesar 21,64 poin atau 0,32 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.815,73. Data perdagangan mencatat 263 saham menguat, 133 saham melemah, dan 207 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 619,49 miliar dengan volume 1,16 miliar saham.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, menyampaikan bahwa sinyalemen penurunan tarif oleh Presiden AS Donald Trump terhadap China menjadi sentimen positif. Ia juga menyoroti kesediaan China untuk membuka diskusi perdagangan dengan AS.

Namun, Nico juga mengingatkan tentang data aktivitas manufaktur Indonesia pada bulan April yang menunjukkan penurunan, yang berpotensi menjadi indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Secara teknikal, Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG akan mengalami penguatan terbatas dengan level support dan resistance di rentang 6.780–6.915.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menambahkan bahwa IHSG ditutup tipis di bawah resisten 6.818, namun masih mempertahankan peluang tren naik, asalkan tidak turun di bawah support 6.708. Ivan menyebutkan level support IHSG berada di 6.708, 6.640, 6.585, dan 6.486, sementara level resistennya di 6.818, 6.908, dan 7.041. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish.

Performa Bursa Regional dan Penguatan Rupiah

Bursa regional Asia menunjukkan kinerja yang bervariasi. Strait Times tercatat turun tipis 0,04 persen (1,66 poin) di level 3.843,46. Sementara itu, Shanghai Composite, Nikkei 225, dan Hang Seng cenderung stagnan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot pagi ini menunjukkan penguatan. Data Bloomberg mencatat pada pukul 09.16 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.397 per dolar AS, menguat 40,5 poin atau 0,25 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.437,5 per dolar AS.

Lukman Leong, Pengamat Pasar Uang sekaligus Chief Analyst PT Doo Financial Futures, menjelaskan bahwa fokus investor tertuju pada perkembangan perundingan tarif AS-China. Perkembangan data ekonomi AS yang beragam tidak mengubah ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan kebijakan saat ini.

Lukman juga menyoroti data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal I-2025 yang diperkirakan akan menunjukkan kontraksi sebesar 0,89 persen. Namun, harapan akan kesepakatan tarif antara China dan AS setelah pernyataan Trump pada hari Minggu memberikan sentimen positif bagi penguatan rupiah terhadap dolar AS. Lukman memperkirakan range rupiah hari ini berada di 16.350-16.500.