Dorong Pariwisata Berkelanjutan, Kementerian Pariwisata Gelar Aksi Kebersihan di Danau Toba

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menggagas sebuah inisiatif penting untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan di destinasi wisata unggulan, yaitu melalui Gerakan Wisata Bersih (GWB). Aksi perdana gerakan ini menyasar kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, dengan harapan dapat menjadi contoh bagi destinasi wisata lainnya di seluruh Indonesia.

Aksi GWB secara simbolis diluncurkan di dua lokasi strategis di sekitar Danau Toba. Waterfront City Pangururan di Kabupaten Samosir dan Pantai Bebas Parapat di Kabupaten Simalungun menjadi pusat perhatian dalam kegiatan ini. Pemilihan kedua lokasi ini bukan tanpa alasan, melainkan sebagai representasi dari potensi besar yang dimiliki Danau Toba sebagai daya tarik wisata kelas dunia.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati, menekankan pentingnya menjaga kebersihan sebagai faktor krusial dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Menurutnya, Pantai Bebas Parapat menjadi lokasi ketujuh dari 16 destinasi wisata yang dijadikan proyek percontohan GWB. Beliau berharap, melalui gerakan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan wisata, sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan dan menjaga kelestarian alam Danau Toba.

"Gerakan wisata bersih akan berlanjut ke Bali, Manado, Banyuwangi, dan destinasi wisata lainnya. Mudah-mudahan dengan kesadaran destinasi wisata yang baik dari masyarakat, jumlah wisatawan yang datang ke Simalungun meningkat," ujar Ni Luh Puspa.

Inisiatif GWB ini juga mengajak pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, komunitas lokal, serta mitra strategis untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kesadaran akan kebersihan. Kementerian Pariwisata berharap, dengan adanya payung gerakan yang sama, upaya menjaga kebersihan dapat terkoordinasi dengan baik dan menjangkau seluruh wilayah destinasi wisata.

Wakil Bupati Simalungun, Benny Gusman Sinaga, menyambut baik inisiatif GWB ini. Beliau berharap, gerakan ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Simalungun, khususnya di kawasan Danau Toba Parapat. Benny juga mengimbau seluruh masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan, mengingat keterbatasan sumber daya petugas kebersihan yang ada.

Menurut data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Pantai Bebas Parapat hanya memiliki 26 petugas kebersihan. Jumlah ini dinilai tidak memadai untuk membersihkan seluruh kawasan pantai secara optimal. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan keindahan Danau Toba Parapat.

Aksi GWB di Danau Toba diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan di destinasi wisata lainnya. Dengan lingkungan yang bersih dan terawat, Danau Toba dapat terus menjadi daya tarik wisata yang membanggakan bagi Indonesia dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi fokus dalam Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Danau Toba:

  • Peningkatan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan wisata.
  • Kolaborasi: Mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, komunitas lokal, dan mitra strategis.
  • Pariwisata Berkelanjutan: Mewujudkan pariwisata berkelanjutan dengan menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
  • Partisipasi Masyarakat: Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, Danau Toba dapat menjadi contoh destinasi wisata yang bersih, indah, dan berkelanjutan.