Mengapa Dokter Mewajibkan Pasien Berpuasa Sebelum Operasi? Alasan dan Penjelasan Medis

Dalam dunia medis, puasa sebelum operasi bukanlah sekadar formalitas, melainkan sebuah prosedur penting yang dirancang untuk melindungi keselamatan pasien. Banyak pasien mungkin bertanya-tanya mengapa mereka harus menahan diri dari makan dan minum selama beberapa jam sebelum operasi. Untuk memahami pentingnya hal ini, mari kita simak penjelasan dari seorang ahli anestesi.

Dr. I Nyoman Yesua Darma Surya Bratha, Sp.An, seorang dokter spesialis anestesi, menjelaskan bahwa tujuan utama puasa sebelum operasi adalah untuk mengosongkan lambung. Ketika seseorang berada di bawah pengaruh anestesi, baik itu anestesi umum yang membuatnya tidak sadar atau anestesi regional yang mematikan sebagian tubuh, refleks alami tubuh seperti menelan dan batuk menjadi tumpul. Dalam kondisi normal, refleks ini melindungi kita dari masuknya makanan atau cairan ke dalam paru-paru. Namun, saat anestesi bekerja, perlindungan ini berkurang.

Risiko Aspirasi dan Bahayanya

Risiko utama yang dikhawatirkan dalam operasi adalah aspirasi, yaitu kondisi ketika isi lambung masuk ke paru-paru. Obat-obatan anestesi dapat menyebabkan mual dan muntah sebagai efek samping. Jika lambung penuh saat pasien muntah dalam keadaan tidak sadar, muntahan tersebut dapat masuk ke saluran pernapasan dan akhirnya ke paru-paru. Aspirasi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia aspirasi, infeksi paru-paru, dan bahkan dapat mengancam jiwa.

Nutrisi Selama Puasa

Banyak pasien khawatir tentang kekurangan nutrisi selama periode puasa. Namun, tim medis telah mengantisipasi hal ini. Pasien akan menerima nutrisi melalui infus intravena untuk menggantikan cairan dan nutrisi yang hilang selama puasa. Dengan demikian, kebutuhan nutrisi pasien tetap terpenuhi meskipun mereka tidak makan atau minum secara langsung.

Durasi Puasa yang Dianjurkan

Standar umum durasi puasa sebelum operasi adalah 6 hingga 8 jam. Namun, durasi ini dapat bervariasi tergantung pada jenis operasi dan kondisi kesehatan pasien. Penting untuk mengikuti instruksi dokter mengenai durasi puasa yang tepat, karena setiap operasi memiliki kebutuhan yang berbeda.

Menghindari Mitos dan Informasi yang Salah

Seringkali, pasien mendengar pengalaman orang lain yang berbeda mengenai puasa sebelum operasi dan cenderung mengabaikan instruksi dokter. Penting untuk diingat bahwa setiap pasien dan setiap operasi adalah unik. Kondisi satu orang tidak bisa disamakan dengan kondisi orang lain. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti saran dan instruksi dari tim medis yang bertanggung jawab atas perawatan Anda.

Pentingnya Komunikasi dengan Dokter

Komunikasi yang baik antara pasien dan dokter sangat penting. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai puasa sebelum operasi, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter Anda. Dokter akan memberikan penjelasan yang jelas dan menjawab semua pertanyaan Anda, sehingga Anda merasa lebih tenang dan yakin dengan prosedur yang akan dijalani.

Dengan memahami alasan di balik puasa sebelum operasi dan mengikuti instruksi dokter dengan seksama, Anda dapat membantu memastikan keselamatan dan keberhasilan operasi Anda.