Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Awal 2025 Melambat Dibanding Kuartal Sebelumnya

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025 tercatat sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year). Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan menunjukkan adanya perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal keempat tahun 2024 yang mencapai 5,11 persen.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa penurunan ini juga terlihat secara kuartalan (quarter-to-quarter). PDB Indonesia pada kuartal pertama 2025 mengalami kontraksi sebesar 0,98 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Menurut Amalia, pola kontraksi ini sejalan dengan tren historis yang biasanya terjadi pada kuartal pertama setiap tahunnya.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi. BPS mencatat bahwa konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 2,61 persen terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini. Sementara itu, konsumsi pemerintah tercatat memberikan kontribusi negatif sebesar 0,08 persen. Komponen lain dalam pengeluaran memberikan sumbangan sebesar 0,86 persen.

Net ekspor, yang merupakan selisih antara ekspor dan impor, memberikan kontribusi negatif terhadap PDB, yaitu sebesar 0,83 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa impor tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor pada periode ini. Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini menjadi perhatian bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencari strategi guna mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal-kuartal berikutnya.