Jakarta Gencarkan Pembangunan Taman Anak Sejahtera di Setiap Kecamatan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah Provinsi Jakarta berupaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak dari keluarga kurang mampu melalui program Taman Anak Sejahtera (TAS). Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menargetkan pendirian satu TAS di setiap kecamatan di seluruh Ibu Kota. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya komprehensif untuk memberikan layanan pengasuhan dan pendidikan usia dini bagi anak-anak yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang sulit.

Peresmian TAS Arutala di Kebon Bawang, Jakarta Utara, menjadi momentum penting dalam realisasi program ini. Pramono Anung menekankan bahwa program TAS merupakan bagian dari inisiatif "100 hari quick wins" yang ia canangkan selama masa kampanye. Fasilitas ini dirancang untuk menampung anak-anak yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pemerintah Provinsi Jakarta akan menanggung seluruh kebutuhan harian anak-anak selama mereka berada di TAS, termasuk makanan, seragam, dan kebutuhan pendidikan dasar.

"Program ini difokuskan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, khususnya bagi keluarga yang benar-benar membutuhkan," ujar Pramono Anung. Ia berharap, dengan memberikan akses pendidikan sejak dini, TAS dapat memutus rantai kemiskinan dan membuka peluang bagi anak-anak untuk meraih masa depan yang lebih baik. Selain itu, Pramono Anung juga mengharapkan anak-anak ini dapat melanjutkan pendidikan mereka melalui program bantuan seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Kepala Dinas Sosial Jakarta, Premi Lasari, menjelaskan bahwa TAS berfungsi sebagai fasilitas pengasuhan anak dengan pendekatan seperti daycare. Anak-anak yang terdaftar akan mendapatkan pendidikan dasar seperti membaca dan berhitung, serta berpartisipasi dalam kegiatan bermain yang edukatif. Mereka juga akan mendapatkan makan siang dan seragam secara gratis.

"Sifatnya seperti daycare. Dari pagi sampai sore, mereka mendapatkan pendidikan, belajar, bermain sambil belajar, dan kebutuhan sehari-hari mereka terpenuhi," kata Premi Lasari. Ia menambahkan bahwa meskipun TAS tidak memberikan kurikulum formal, fokus utamanya adalah menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan mendukung perkembangan anak-anak.

Program TAS merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jakarta, Baznas Jakarta, dan dukungan CSR dari sejumlah BUMD. Targetnya, 44 TAS akan dibangun dalam waktu dekat, sehingga setiap kecamatan memiliki setidaknya satu fasilitas. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Jakarta, memberikan mereka kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus yang berkualitas.

Berikut adalah fasilitas yang didapatkan anak-anak di TAS:

  • Pendidikan dasar (membaca, berhitung)
  • Makan siang
  • Seragam
  • Kegiatan bermain edukatif
  • Pemenuhan kebutuhan sehari-hari