Oknum Pendaki Gunung Gede Pangrango Cemari Lingkungan, Celana Dalam di Edelweiss dan BAB di Mata Air

Tindakan vandalisme dan pencemaran lingkungan kembali mencoreng citra pendakian Gunung Gede Pangrango. Setelah pembukaan kembali jalur pendakian, sejumlah oknum pendaki dilaporkan melakukan tindakan tidak bertanggung jawab yang merugikan ekosistem gunung.

Viral di media sosial, video berdurasi 28 detik menunjukkan celana dalam yang dibuang di atas hamparan tanaman edelweiss di Alun-alun Suryakencana, Cianjur. Penemuan ini memicu kemarahan warganet dan para pecinta alam. Edelweiss, atau Anaphalis javanica, merupakan tumbuhan endemik pegunungan yang dilindungi dan membutuhkan waktu lama untuk tumbuh.

Tidak hanya itu, video lain yang beredar memperlihatkan seorang pendaki kedapatan buang air besar (BAB) di salah satu sumber mata air. Padahal, di sekitar area tersebut telah dipasang peringatan larangan mencemari sumber air. Tindakan ini sangat disesalkan karena dapat membahayakan kualitas air dan kesehatan para pendaki lain yang bergantung pada sumber air tersebut.

Agus Deni, Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), mengungkapkan kekecewaannya atas perilaku oknum pendaki tersebut. Pihaknya mengecam keras tindakan yang merusak lingkungan dan mencemari sumber air. TNGGP berjanji akan menindak tegas para pelaku yang terbukti melanggar aturan pendakian.

"Kami sangat menyayangkan tindakan tidak bertanggung jawab ini. Membuang sampah sembarangan, apalagi mencemari sumber air, adalah pelanggaran serius yang dapat merusak ekosistem gunung," ujar Agus Deni.

Pihak TNGGP saat ini tengah melakukan penelusuran untuk mengidentifikasi para pendaki yang terlibat dalam tindakan vandalisme dan pencemaran lingkungan tersebut. Jika terbukti bersalah, para pelaku akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk kemungkinan proses hukum.

Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh pendaki untuk selalu menjaga kebersihan dan kelestarian alam selama melakukan pendakian. Pendakian bukan hanya tentang mencapai puncak, tetapi juga tentang menghormati alam dan menjaga ekosistemnya agar tetap lestari. Edukasi dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan perlu terus ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.